REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Hargai cabai merah di sejumlah pasar tradisional di kota Medan terus mengalami kenaikan. Hal ini berbanding terbalik dengan cabai hijau dan rawit yang justru mengalami penurunan harga.
Di pasar Petisah, cabai merah dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilogram. Salah seorang pedagang, Nur Cahaya mengatakan, kenaikan harga cabai merah sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir.
"Harga cabai merah naik kali sudah empat hari. Biasanya Rp 30 ribu per kilogram tapi sekarang Rp 40 ribu," kata Nur, Selasa (31/10).
Menurut Nur, kenaikan harga cabai merah ini disebabkan minimnya pasokan dari petani. Cabai merah atau yang dijual oleh Nur berasal dari kabupaten Karo, Sumut. Cabai ini biasa dia sebut cabai gunung.
"Untung ada stok cabai dari Jakarta. Walau beda dengan cabai gunung tapi bisa menutupi kekosongan cabai tersebut," ujar dia.
Nur mengatakan, terjadi beberapa kali kenaikan harga cabai merah dalam sebulan terakhir. Kenaikan tertinggi terjadi saat ini di angka Rp 40 ribu per kg. Hal ini pun, lanjut Nur, tentu berdampak pada penjualannya.
"Pembeli jadi mengurangi banyaknya cabai yang mereka beli," kata Nur.
Namun, tingginya harga cabai merah ini berbanding terbalik dengan cabai hijau dan rawit. Cabai hijau mengalami penurunan harga dari Rp 22 ribu menjadi Rp 20 ribu per kg. Sementara cabai rawit mengalami penurunan yang cukup drastis.
"Harga cabai rawit yang turun drastis, dari Rp30 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogramnya, karena lagi banjir stok cabai rawit," ujar dia.
Tak hanya cabai hijau dan rawit, harga bawang putih juga mengalami penurunan dari Rp 16 ribu menjadi Rp 13 ribu per kg. Namun, berbeda dari bawang putih, harga bawang merah justru mengalami kenaikan dari Rp 16 ribu menjadi Rp 20 ribu.
"Stok untuk bawang merah habis. Bawang merah dari Brebes (Jawa Tengah), juga sudah habis stoknya. Ini bawang merah dari Solok (Sumatra Barat)," kata Nur.