Rabu 01 Nov 2017 14:14 WIB

Gempa Garut dan Pangandaran tak Berpotensi Tsunami

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Wilayah Kabupaten Garut dan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, diguncang gempa pada Rabu, (1/11) pukul 12.39 WIB. Namun, gempa berkekuatan 4,9 skala Richter ini tak berpotensi menyebabkan tsunami.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi menyebut wilayah Garut Selatan dan Pangandaran diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis update BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan 4,9 skala Richter. Episenter terletak di laut pada jarak 81 km arah barat daya Kota Pamajalan, Kabupaten Garut Selatan, Propinsi Jawa Barat dengan kedalaman 48 km.

"Dampak gempa bumi berupa guncangan dilaporkan dirasakan di Garut selatan dalam skala intensitas II MMI dan di Pangandaran III MMI. Di Pangandaran warga sempat panik akibat guncangan yang terjadi secara tiba-tiba ini," katanya dalam keterangan resmi

Menurutnya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal kalau ditinjau dari kedalaman hiposenternya. Penyebabnya, kata dia, karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup di bawah Lempeng Eurasia di Samudra Hindia di selatan. Dari analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa ini dipicu oleh penyesaran dengan arah pergerakan mendatar dan turun.

"Hngga pukul 13:12 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat di sekitar wilayah Garut Selatan dan Pangandaran dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement