Rabu 01 Nov 2017 20:24 WIB

Restoran di Lampung Budayakan Makan Ikan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Penjual membakar ikan di Makassar, Sulsel.
Foto: Antara
Penjual membakar ikan di Makassar, Sulsel.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Provinsi Lampung Aprilani Yustin Ficardo mengajak pelaku usaha restoran dan rumah makan membuat variasi menu makanan berbahan dasar ikan agar masyarakat tertarik mengonsumsi ikan. Ajakan serupa juga disampaikan ke berbagai lembaga pemerintah.

"Kita bersama-sama membudayakan kebiasaan mengkonsumsi ikan. Seperti Dinas Kesehatan dapat menggerakkan masyarakat hidup sehat dengan kampanye manfaat makan ikan di rumah sakit dan posyandu," kata Aprilani Yustin Ficardo saat membuka Diseminasi dan Rapat Koordinasi Forikan Provinsi Lampung di Bandar Lampung, Rabu (1/11).

Menurut Yustin, tumbuh kembangnya Forikan berdampak positif bagi peningkatan konsumsi ikan di Lampung. "Tahun 2016, konsumsi ikan di Lampung tercatat 28,42 kg per kapita pertahun, dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 27,68 kg per kapita per tahun," ujarnya.

Dia berharap Forikan dapat menjadi wadah bagi para inisiator, inspirator, motivator, kreator, aktivator dari lintas lembaga dan profesi dalam menyukseskan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Dalam mendukung kesuksesan kampanye manfaat makan ikan, perlu dihadirkan stand atau bazar berbagai variasi makanan yang menggunakan bahan dasar ikan dari kabupaten/kota yang menjadi anggota Forikan provinsi.

Dalam memperingati Hari Ikan Nasional pada 21 November, Forikan mengajak masyarakat hadir di PKOR Wayhalim Bandar Lampung, Kamis (12/11) pukul 07.00 untuk berpartisipasi dalam kegiatan memasak berbagai makanan berbahan dasar ikan bersama Chef Juna dari Jakarta.

Ketua penyelenggara, Liza Dernimengatakan, diseminasi dan rapat koordinasi Forikan bertujuan menambah pengetahuan peserta akan manfaat gemar mengkonsumsi ikan. Acara tersebut bertujuan mengevaluasi program Forikan untuk meningkatkan konsumsi ikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement