Rabu 15 Nov 2017 18:54 WIB

Dua Warga Sukabumi Dibacok Kelompok Misterius

Rep: riga nurul iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Senjata tajam (Ilustrasi)
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Senjata tajam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus penyerangan yang dilakukan orang tidak dikenal menimpa seorang warga di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi Rabu (15/11) dini hari. Kini korban penyerangan yang mengalami luka parah dirawat intensif di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Keterangan yang diperoleh menyebutkan, korban penyerangan yang berinisial S (26 tahun) awalnya bersama temannya, AZ (17) berangkat ke sebuah minimarket di Jalan Ahmad Yani pada Rabu dini hari sekitar pukul 00.55 WIB. Namun saat akan masuk ke minimarket, keduanya diserang sejumlah orang yang menaiki sepeda motor dan diduga menggunakan topeng agar tidak dikenali.

"Dari penuturan anak saya, ia bersama S mencoba menyelamatkan diri dari serangan tersebut," ujar ayah kandung AZ, Agi (43) kepada wartawan di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Menurut dia anaknya mencoba menyelamatkan diri ke arah tempat karaoke.

Sementara itu S ungkap Agi, berlari ke arah minimarket. Namun mengutip cerita anaknya, S ditarik keluar dari minimarket oleh kelompok misterius itu dan terkena sabetan senjata tajam.

Ia menerangkan anaknya AZ hanya mengalami luka ringan akibat terkena sabetan senjata tajam dan kini sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Sementara temannya S masih menjalani perawatan di RSUD Syamsudin.

Dokter yang menangani korban S di RSUD R Syamsudin SH, Adi Wiguna menerangkan, korban S mengalami luka serius pada bagian kaki sebelah kiri yakni traumatik amputasi. Selain itu kata dia korban terluka pada punggung sebelah kanan dan kiri sampai jaringan otot.

Menurut Adi, penanganan korban akan di konsultasikan dengan dokter ahli ortopedi. Hal ini ungkap dia untuk menentukan langkah medis selanjutnya seperti penentuan upaya amputasi bagian kaki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement