Rabu 15 Nov 2017 19:04 WIB

Kisruh Pasar Induk Tanah Tinggi, Dewan Panggil Pengelola

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Teguh Firmansyah
Aksi Mogok Dagang. Pedagang berdiam diri di lapak tempat berjualan imbas aksi mogok dagang di Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang, Selasa (14/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Aksi Mogok Dagang. Pedagang berdiam diri di lapak tempat berjualan imbas aksi mogok dagang di Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang, Selasa (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang akan memanggil pihak pengelola Pasar Induk Tanah Tinggi (PITT).

Ketua Komisi III DPRD Kota Tangerang, Solihin mengatakan kedua pihak antara perwakilan pedagang dan Direktur Utama PT Selaras Griya Adigunatama, Hartono akan dipertemukan dan duduk bersama.

"Mereka (pedagang) begitu punya harapan, dan mudah-mudahan besok pagi kita panggil pak Hartono cs bisa hadir," ujar dia saat ditemui selepas menerima perwakilan pedagang di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (15/11).

Solihin menjelaskan, usulan-usulan dari para pedagang akan dibahas bersama dengan pihak pengelola pasar. Saat ini, kata dia, dari penyampaian pihak pedagang ada sangat banyak ketimpangan yang dinilai merugikan pedagang di PITT.

"Ya kasarnya begini, kontrak belum habis sudah mau ditambahin kontrak, sementara status tanah tidak diperjelas oleh para pengontrak," jelas dia.

Selain masalah kontrak, lanjut Solihin, ada masalah komunikasi yang terjadi antara pedagang dan pengelola PITT. Jika pedagang diberikan informasi lebih terang terkait kebijakan diambil, kata dia, kemungkinan proses perundingan kebijakan pengelola pasar tidak harus dengan aksi mogok tiga hari.

"(Jika) Itu (cara perundingan) kan beda lagi, kalau ini kan nggak (tidak ada perundingan)," kata dia.

Beredar kabar pedagang Pasar Induk Tanah Tinggi akan dipindahkan ke Tigaraksa. Mereka akan dipindahkan jika tak membayar harga kontrak baru pengelola.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement