Kamis 16 Nov 2017 13:36 WIB

Politikus Golkar: Mungkin Setnov tak Nyaman Dijemput Paksa

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Penyidik KPK mendatangi Kediaman Rumah Ketua DPR Setya Novanto, Jalan Wijaya, Jakarta, Rabu (15/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Penyidik KPK mendatangi Kediaman Rumah Ketua DPR Setya Novanto, Jalan Wijaya, Jakarta, Rabu (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Mahyudin menjadi salah satu orang yang berada di kediaman Ketua DPR Setya Novanto pada Rabu (15/11) malam. Saat sejumlah penyidik KPK hendak menjemput paksa Novanto di rumah yang terletak di Jalan Wijaya XIII Nomor 19, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Namun diketahui Novanto tidak berada di rumah, saat penyidik lembaga anti rasuah tersebut datang sekitar pukul 21.30 WIB. Hal itu juga dibenarkan oleh Mahyudin yang mengaku tidak mengetahui rencana kehadiran penyidik KPK.

"Mungkin juga sebagai pimpinan parpol besar, dan pimpinan lembaga negara, mungkin saya rasa Pak Nov tidak nyaman jika diberlakukan seperti tadi malam. Dijemput paksa. Mungkin itu yang saya tangkap dari ucapan Pak Agung," ujar Mahyudin, Kamis (16/11).

Mahyudin juga mengaku belum ada pembahasan di internal partai terkait kejadian di kediaman Novanto. Namun, ia meyakini Partai Golkar akan melakukan rapat untuk menyikapi persoalan tersebut. Termasuk memberikan bantuan hukum jika diperlukan.

Ia meyakini Novanto pasti akan mematuhi aturan hukum yang berlaku. Meski mengaku prihatin dan sedih, Mahyudin juga mengungkap sudah berkoordinasi dengan sejumlah politisi senior Partai Golkar terkait kejadian di Rumah Novanto semalam.

"Pagi tadi Pak Agung (Laksono Ketua Dewan pakar Partai Golkar) mempertanyakan hal sama ke saya. Tapi pak Agung menyampaikan ke saya bahwa yakin dan percaya pak Nov juga akan kooperatif," ungkap Mahyudin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement