Selasa 21 Nov 2017 14:53 WIB

'Jangan Sampai Tahanan Anak Merasa Terasing'

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Hazliansyah
Sejumlah warga binaan melakukan pembelajaran teknik fotografi di Lembaga  Pembinaan Khusus Anak (LPKA) (Ilustrasi)  ( Foto: Septianjar Muharam )
Sejumlah warga binaan melakukan pembelajaran teknik fotografi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) (Ilustrasi) ( Foto: Septianjar Muharam )

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Seksi Rehabilitasi Anak dan Lansia Dinas Sosial Provinsi Banten, Budi Darma mengatakan, jangan sampai ada anak-anak yang berhadapan dengan hukum (tahanan anak) merasa terasing. Karena itu, kata Budi, tugas seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk kembali menerima dan membina kembali baik di dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) maupun saat keluar dari LPKA.

"Jangan sampai anak-anak di dalam lembaga (LPKA) seperti ini merasa terasing, dan saat keluar tidak bisa bersosialisasi dengan masyarakat," ujar dia saat ditemui di LPKA Kelas 1A, Kota Tangerang, Selasa (21/11).

Budi juga mengatakan, Pemprov Banten akan melakukan kegiatan pembinaan rutin untuk LPKA di Kota Tangerang. Kegiatan pembinaan rutin itu rencananya akan diintegrasikan bersama dengan dinas terkait seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak.

"Jadi kami akan bersifat lebih terintegrasi nanti," jelas dia.

Budi menjelaskan, titik tekan pembinaan dari Dinsos Provinsi Banten adalah pada pembinaan di bidang psikososial. Hal tersebut, kata dia, bermanfaat untuk kembali memotivasi anak-anak penghuni LPKA terlebih saat akan keluar dari LPKA.

"Itu yang sangat penting sebetulnya, karena pada saat proses asimiliasi mereka keluar dari sini itu sangat rawan. Takutnya mereka berbuat yang salah lagi kalau masyarakat sendiri kurang menerima mereka," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement