REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Beberapa penggemar tidak pernah melepaskan kemungkinan jika masih ada cukup ruang di pintu untuk Jack dan Rose bisa selamat di film Titanic. Sutradara James Cameron menegaskan jika itu bukan masalah fisika, namun, seni sebuah pertunjukan.
"Seandainya dia hidup, akhir dari film ini akan menjadi tidak berarti. Film ini tentang kematian dan perpisahan, dia harus mati," ujar Cameron dikutip dari EW, Rabu (29/11).
Cameron mengungkapkan, peran yang dimainkan Leonardo DiCaprio memang seharusnya meninggal. Kondisi itu pun sudah tercetak jelas dalam naskah di halaman 147, sehingga tidak ada alasan untukmenahan agar tidak terjadi hal tersebut.
"Saya pikir ini semua sangat konyol,sungguh, kita mengalami diskusi ini 20 tahun kemudian. Tapi itu menunjukkan film tersebut efektif dalam membuat Jack sangat disukai penonton sehinggamenyakitkan mereka untuk melihatnya mati," kata pengarah film Avatar.
Di samping itu, Cameron pun menjelaskan jika Jack dapat bertahan hingga akhir cerita dan meninggal di air, bukan karena masalah lainnya ketika kapal tenggelam bukan persoalan hitung-hitungan fisika. Dia lebih mengedepankana rtistik.
Meski tidak mengedepankan fisika, sutradara The Terminator ini pun mengaku sebenarnya memutuskan kondisi meninggalnyaJack sudah melalui percobaan. Timnya sudah mencoba melakukan perhitungan untuk menaruh orang di atas sebuah papan, dan menghitung daya tahan untuk bertahan.
"[Jack] tidak tahu bahwa dia akan dijemput sekoci sejam kemudian, dia sudah mati juga. Dan kami sangat, sangat menyesuaikannya dengan apa yang Anda lihat di film ini karena saya percaya pada saat itu, dan tetap saja, itulah yang akan membuat seseorang bertahan,"ujar Cameron.