REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, merawat 100 orang warga akibat menderita diare sebagai dampak awal musim penghujan yang melanda daerah itu.
"Sudah 100 orang penderita diare yang dirawat di RSUD SK Lerik. Jumlah ini terus mengalami peningkatan sejak Kota Kupang memasuki musim penghujan," kata Direktur Rumah Sakit SK Lerik, Marsiana Halek di Kupang, Senin (18/12).
Halek yang ditemui usai kegiatan "coffe morning " bersama wartawan di Kupang, mengatakan, semakin meningkatnya kasus diare di Ibu Kota Provinsi NTT itu mulai terjadi November 2017 ketika daerah itu mulai diguyur hujan disertai angin kencang.
Ia menegaskan semula terdapat 35 orang penderita yang dirawat namun ketika memasuki Desember 2017 terjadi peningkatan hingga 100 orang penderita diare yang didominasi penderita anak-anak.
"Semua pasien diare itu dirawat di RSUD SK Lerik. Pasien diare itu semuanya telah ditangani secara baik oleh petugas medis. Beberapa pasien telah diizinkan pulang ke rumah karena telah menunjukkan tanda-tanda membaik," kata Halek.
Ia menegaskan pasien diare yang dirawat di RSUD SK Lerik merupakan pasien rujukan dari berbagai pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kota Kupang.
"Pasien diare ini pada umumnya merupakan pasien rujuk dari puskesmas yang dirujuk ke RSUD SK Lerik untuk mendapatkan pertolongan medis yang memadai," tegas Halek.
Menurut dia, penderita diare di daerah itu didominasi penderita anak dan remaja yang rentan sakit karena kondisi lingkungan yang kurang sehat sehingga mudah terjangkit diare.
Ia berharap para orang tua memperhatikan secara seriu kondisi kesehatan anak-anak saat terjadi peralihan musim karena penyakit diare akan mudah menyerang anak-anak yang memiliki daya tubuh yang lemah.