REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Dua petani warga Desa Selandaka Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas, meninggal setelah tersambar petir, Rabu (20/12). Kedua korban yang terdiri dari Hadi Prayitno (80) dan Sutrisno (35), tersambar petir saat sedang berada di sawah.
''Awalnya, kami menerima laporan ada seorang petani tersambar petir saat sedang berada di sawah. Namun setelah kami cek, ternyata ada dua orang,'' jelas Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyumas, Kusworo. Dari kejadian itu, seorang korban meninggal. Sedangkan yang seorang lagi, masih dalam perawatan.
Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi saat wilayah Kabupaten Banyumas sedang berlangsung hujan deras. Khusus di wilayah Kecamatan Sumpiuh, hujan ternyata disertai dengan kilatan petir yang berulang kali menyambar.
''Saat berangkat ke sawah untuk mencari rumput bagi ternaknya, wilayah Desa Selandaka belum diguyur hujan. Namun sekitar pukul 15.00, hujan mulai turun dengan lebar disertai kilatan petir yang berulang kali menyambar,'' jelasnya.
Dalam kondisi seperti ini, diperkirakan kedua korban sebenarnya sudah bermaksud hendak pulang ke rumah. Hal ini terlihat dari tumpukan rumput yang sebenarnya sudah berada di sepeda motor dan sepeda ontel yang digunakan keduanya. ''Kemungkinan, pada saat hendak pulang inilah kedua korban tersambar petir,'' katanya.
Kusworo juga menyebutkan, setelah sempat tersambar petir, kedua korban sebenarnya masih dalam kondisi sadar. Bahkah korban Sutrisno sempat meminta pertolongan pada warga yang kebetulan melintas. Bahkan oleh warga yang menemukan, keduanya langsung dievakuasi ke rumah warga terdekat.
Setelah beberapa lama berada di rumah warga, petugas dari Polsek dan Koramil membawa kedua korban ke Puskesmas Sumpiuh 1. ''Namun dalam perjalanan ke puskesmas, korban Hadi Prayitno meninggal dunia dengan luka bakar di bagian perut. Sedangkan korban Sutrisno, saat ini masih dirawat di Puskesmas 1 Sumpiuh,'' katanya.