Jumat 22 Dec 2017 07:13 WIB

Kata Anies di Hari Ibu, Sekarang dan Setahun Lalu

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Republika/ Mas Alamil Huda
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan selamat Hari Ibu pada ibu dan seluruh perempuan di Indonesia. Dia menganggap, semua kemajuan bangsa Indonesia saat ini tak akan pernah ada tanpa jasa para ibu.

"Kita-kita semua yang berkarya, yang bekerja itu memiliki modal awal dari ibu, dan pendidikan pertama adalah dari ibu," kata dia di Balai Kota, Kamis (21/12) malam.

Karenanya, kata Anies, peringatan Hari Ibu seperti ini adalah kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk kembali semakin menghormati dan menghargai peran ibu. Peranan ibu sangat penting dalam keluarga, dan sekaligus sebagai tiang bagi masyarakat dan bangsa.

Anies melanjutkan, Hari Ibu di Indonesia punya nuansa berbeda karena diperingati bersamaan dengan peringatan kongres perempuan. Jadi, kata dia, Hari Ibu memiliki nuansa pergerakan dan bukan semata-mata ibunya anak-anak secara biologis.

"Tapi juga kebangkitan perempuan. Mudah-mudahan ke depan kaum perempuan Indonesia akan bisa memainkan peran lebih besar," ujar dia.

Setahun lalu saat masih berstatus calon gubernur DKI, di momentum yang sama Anies mengatakan, setiap hari setiap orang harus mendoakan ibunya. Ibu adalah tulang punggung bagi keluarga. Saat itu Anies menegaskan, bahwa peran ibu sangat penting dalam setiap hal.

Karena itu, dia menyatakan, salah satu program prioritas yang diusungnya dalam kontestasi Pilkada DKI yakni memuliakan perempuan atau ibu. Ia ingin membuat Jakarta menjadi kota yang aman dan nyaman bagi kaum perempuan dan anak anak.

"Dan program itu kita sudah siapkan, termasuk menangani kekerasan di rumah tangga yang korbannya rata-rata perempuan dan anak," ujar dia kala itu.

Di Jakarta, lanjut Anies, kaum perempuan atau kaum ibu punya tantangan lebih besar. Di kota metropolitan, ibu-ibu sebagian bekerja dan sebagian mengelola rumah. Tantangan ini, kata dia, akan dijawab dengan program yang memudahkan para ibu menjalankan posisi secara profesional, tapi di sisi lain tetap menjalankan peran sebagai ibu.

"Jadi tempat menyusui, kemudian ruang tempat penyimpanan laktasi itu akan kita siapkan," katanya.

Anies menambahkan, peran ibu tak sepenuhnya berada di pundak seorang perempuan. Artinya, kata dia, peran tersebut juga terkait dengan suaminya. Ia pun membuat program untuk cuti bagi suami yang istrinya melahirkan.

"Bagi pegawai pemda yang istrinya melahirkan akan mendapatkan cuti selama tiga minggu, yang mendapatkan cuti bukan cuma ibunya, tapi juga suaminya, sehingga kita ingin mengembalikan Jakarta dengan nuansa cinta," ujar dia.

"Kecintaan itu dibangunnya di rumah, di rumah tangga, itu yang akan kita lakukan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement