Selasa 26 Dec 2017 21:13 WIB

Pengamat: Tarif KA Bandara Bisa Jadi Polemik

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Teguh Firmansyah
Kereta bendara melintas saat uji coba Kereta Bandara Soekarno-Hatta di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (26/12).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kereta bendara melintas saat uji coba Kereta Bandara Soekarno-Hatta di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) PT Railink mulai hari ini (26/12) melakukan uji coba berbayar dengan melibatkan masyarakat umum. Selama uji coba hingga 1 Januari 2018, konsumen hanya membayar Rp 30 ribu perorang sekali jalan.

Tarif tersebut akan berubah jika KA Bandara sudah dibuka secara resmi pada 2 Januari 2018. Tarif yang akan dikenakan rencananya akan berkisar Rp 70 ribu perorang untuk sekali jalan dari dan menujui Stasiun Bandara Soetta.

Terkait besaran tarif tersebut, pengamat Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Soetijowarno menilai bisa memicu permasalahan. "Besaran tarif bisa jadi polemik, baik tinggi atau rendah," kata Djoko, Selasa (26/12).

Perlu diketahui, kata dia, transportasi umum yang melayani ke dan dari Bandara Soetta saat ini ada taksi dan bus bandara. Untuk itu, KA bandara yang menjadi transportasi baru selayaknya memilih besaran tarif di antara tarif taksi dan bus.

Dia menuturkan, tarif tersebut diupayakan tidak mengurangi begitu besar pengguna bus dan taksi. "Namun paling tidak dapat mengalihkan penumpang dan pekerja rutin menuju dan dari Bandara Soekarno-Hatta," ungkap Djoko.

KA Bandata Soetta terdiri dari sepuluh 10 rangkaian dengan kapasitas 272 penumpang di setiap trainsetnya. Untuk tahap pertama, KA bandara berangkan setiap 30 menit hingga satu jam sekali namun nantinya diharapkan bisa 15 menit sekali.

Untuk pengoperasian tahap pertama, KA bandara baru bisa menaik dan menurunkan penumpang di Stasiun Sudirman Baru, Batu Ceper, dan Bandara Soetta. Jika sudah beroperasi penuh, rute KA bandara yaitu Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Seper-Bandara Soetta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement