REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) menilai pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (World Bank) pada Oktober 2018 sebagai kesempatan yang baik untuk sektor pariwisata NTB, terutama Pulau Lombok.
Ketua PHRI NTB Lalu Abdul Hadi Faisal mengatakan, meski pertemuan berada di Bali, namun Lombok bisa memanfaatkannya dengan mengajak para tamu berkunjung juga ke Lombok.
"Pertemuannya boleh saja di Bali, tapi Lombok kan dekat sehingga para tamu bisa juga berkunjung ke sini (Lombok)," ujar Hadi kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Rabu (27/12).
Hadi meyakini Lombok memiliki nilai jual yang menarik bagi para tamu yang datang dari berbagai negara tersebut. Sejumlah penghargaan yang diraih, membuktikan Lombok menjadi destinasi wisata yang tepat dikunjungi.
Terlebih, lanjut Hadi, Lombok mempunyai karakteristik yang berbeda dengan Bali. Citra Lombok yang dikenal sebagai Pulau Seribu Masjid menjadi keunikan yang bisa dinikmati para tamu tersebut.
Menurut Hadi, pemerintah daerah dan pelaku industri wisata di NTB harus mempersiapkan sejak dini menyambut pertemuan akbar tersebut. PHRI NTB juga mengajak para industri perhotelan untuk menyiapkan diri menyambut para tamu tersebut.
"Mumpung masih lama, kita bisa promosi gencar dari sekarang. Kami juga sudah berkoordinasi dengan PHRI Bali terkait hal ini," kata Hadi menambahkan.