REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram menilai paket bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) memiliki potensi menjadi 'kuda hitam' politik dalam kontestasi Pilgub NTB 2018.
"Kehadiran paket Zul-Rohmi patut diperhitungkan karena menjungkirbalikkan semua asumsi dan analisis politik lama, di mana etnis minoritas asal Pulau Sumbawa justru diberi kepercayaan dan ruang politik menjadi Cagub NTB 2018," ujar Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto di Mataram, NTB, Jumat (29/12).
Zulkieflimansyah merupakan putra asal Sumbawa yang kini menduduki posisi sebagai anggota DPR. Sedangkan, Rohmi adalah kakak dari Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi. Wacana majunya Zulkieflimansyah mengejutkan sejumlah pihak, mengingat jumlah penduduk Pulau Lombok jauh lebih besar ketimbang Pulau Sumbawa.
Bambang mengakui duet ini masih dipandang sebagai kuda hitam dan lemah dalam segi jam terbang politik di NTB. Namun, itu bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat NTB lantaran berani mendobrak kelaziman dalam konstestasi Pilkada NTB.
Bambang melanjutkan, paket ini juga ingin memberikan pesan pada era politik milenial ini meraih dukungan konstituen tidak harus berdasarkan fatsun politik identitas, tapi bagaimana konstituen bisa diedukasi secara efektif lewat strategi dan taktik yang benar.