Ahad 31 Dec 2017 05:00 WIB

Tiga Demonstran Penentang Khamenei Dilaporkan Ditembak Mati

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Endro Yuwanto
Polisi anti huru-hara Iran siaga setelah membubarkan demonstrasi warga Teheran yang memprotes kenaikan harga-harga (3/10).
Foto: AFP
Polisi anti huru-hara Iran siaga setelah membubarkan demonstrasi warga Teheran yang memprotes kenaikan harga-harga (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga orang demonstran anti Pemerintah Iran dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka ditembaki pasukan keamanan Iran di Kota Dorud, Provinsi Lorestan, Iran, Sabtu (30/12) malam. Peristiwa tersebut terjadi menyusul unjuk rasa hari ketiga di Iran dan telah meluas di sejumlah kota-kota besar.

Dilansir dari Al Arabiya pada Ahad (31/12), arus para demonstran yang menentang Pemerintahan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meningkat memasuki hari ketiga. Unjuk rasa pecah di berbagai wilayah di Iran. Rekaman yang tersebar menunjukkan ribuan orang berpartisipasi dan turun ke jalan dengan merobohkan poster maupun billboard Khamenei dan seruan jatuhnya Pemerintahan Khamenei.

Sementara dilansir dari Reuters pada Ahad (31/12), terdapat video yang menggambarkan pendemo ditembaki dan dibopong oleh pendemo lainnya. Para pendemo tersebut sebelumnya meneriakkan slogan perlawanan terhadap Khamenei. Namun hingga saat ini, belum diketahui jelas berapa korban yang berjatuhan pascapecahnya demontrasi tersebut.

Unjuk rasa pecah di sejumlah kota di Iran sejak dua hari terakhir. Mereka turun ke jalan meneriakkan slogan antipemerintah dan menentang ulama tertinggi Iran Syeikh Ali Khamenei.

Di Kota Qom, demonstran berteriak "Mati Hizbullah". Ada juga yang berteriak "Syaid Ali Khamenei shame on you, lepaskan negeri kami." Para demonstran mengecam tingginya harga kebutuhan pokok.

Menurut laporan dari Peoples Mojahedin Organization of Iran (PMOI/MEK), demonstrasi pecah di belasan kota pada Jumat (29/12). Di antaranya Qom, Ahvaz, Isfahan, Zahedan, Qazvin, Kermanshah, Quchan, Sari, Qaemshahr, Rasht, Hamedan, dan Sabzevar.

 

Komandan Pasukan Keamanan Negara Iran memperingatkan jika demosntrasi ini ilegal. Otoritas keamanan ini meminta pengunjuk rasa bubar atau dibubarkan secara paksa.

Di Ahvaz, para pendemo meneriakkan kata-kata, "Tinggalkan Suriah, lebih baik pikirkan diri kita sendiri."  Seperti dikutip media Saudi, Al-Arabiya, untuk mengadang gelombang demonstran, pasukan memblokir jembatan utama di Ahvaz.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement