Ahad 07 Jan 2018 16:33 WIB
Ribut dengan Istri

Ayah Ini Biadab Bunuh Balitanya dengan Racun Tikus

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Bayi meninggal - ilustrasi
Foto: blogspot.com
Bayi meninggal - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON  -- Entah apa yang merasukipikiran M Taufik (27 tahun), seorang warga Dusun Wage, Desa Babakan Losari, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon. Pasalnya, dia tega membunuh anaknya sendiri yang masih berusia 14 bulan dengan racun tikus.

 

Sang anak, Kaisar Alfikar, bocah laki-laki yang tidak berdosa itu meregang nyawa setelah susu yang diminumnya dicampur dengan racun tikus oleh ayahnya, Sabtu (6 /1). Dia meninggal dunia setelah sempat dibawa ke RSUD Waled, Kabupaten Cirebon.

 

Sedangkan Taufik hingga kini masih dirawat di rumah sakit yang sama. Dia juga sempat mencoba bunuh diri dengan menenggak minuman yang dicampur dengan racun tikus yang sama, yang diberikannya kepada anak kandungnya itu.

 

Peristiwa itu bermula saat M Taufik  bertengkar dengan istrinya melalui hubungan telepon. Sang istri, Karis, berada di Riau untuk bekerja. "Saya bilang minta uang buat beli susu anak, dia malah marah," kata Taufik, kepada polisidi IGD RSUD Waled, Kabupaten Cirebon.

 

Saat itu, terjadi percekcokan antara Taufik dengan istrinya. Bahkan, pria yang bekerja sebagai pengamen itu mengancam akan meminum racun jika tidak dikirimi uang. Ternyata, sang istri diduga justru menantang balik dengan mempersilakan Taufik membuktikan ucapannya. Saat itulah, Taufik benar-benar memutuskan untuk mengakhiri hidup bersama anaknya dengan menggunakan racun tikus.

 

Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh Widyawati (36), bibi dari Kaisar, yang merasa heran dengan tangisan tanpa henti sang keponakan. Dia mencoba masuk ke dalam rumah, namun  pintu dan jendela terkunci dari dalam. "Saya masuklewat jendela belakang," kata Widyawati.

 

Widyawati pun menemukan Kaisar di dalam kamar sedang memuntahkan cairan berwarna kehitaman. Begitu pula dengan Taufik, yang kondisinya juga sama dengan Kaisar.

 

Widyawati kemudian membawa Kaisar ke RSUD Waled, Kabupaten Cirebon. Di rumah sakit, Kaisa rmasih terus memuntahkan cairan kehitaman hingga kondisi tubuhnya semakin lemas. Meski telah mendapat penanganan tim medis, namun nyawa Kaisar tak tertolong. Dia dinyatakan meninggal dunia pada sore harinya.

 

Hingga kini, kasus itu masih ditangani Polres Cirebon. Dari olah TKP di tempat kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya botol dot susu bayi, satu botol kosong air mineral, dua bungkus racun tikus yang sudah kosong, satu bungkus sisa susu bayi, dan satu mangkok /garpu berisisisa mie instan. Polisi juga menemukan cairan muntahan berwarna hitam di lantai.

 

Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samodra didampingi Kapolsek Pabedilan, AKP Abdullah menyatakan, masih mendalami kasus tersebut. Selain mengumpulkan barang bukti, polisi juga sudahmeminta keterangan dari saksi-saksi. "Masih kami dalami," tandas Risto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement