REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Komandan Korps Brigade Mobil Polri Inspektur Jenderal Polisi Murad Ismail mengaku telah mengajukan surat pengunduran diri. Pengunduran diri ini terkait pencalonan dirinya sebagai calon Gubernur Maluku. "Oh sudah (mengajukan pengunduran diri, Red) dari tanggal 5 sudah saya kirim, sekarang lagi lagi diproses di SDM (Divisi ESDM Polri, Red)," kata Murad usai serah terima jabatan usai dimutasi di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (11/1).
Murad tampak optimistis menghadapi pilkada di Maluku. Ia bahkan mengatakan persiapan pencalonan dirinya sudah cukup matang, baik dari segi administratif hingga kesiapan dirinya sendiri. "Sudah matang, kemarin saya sudah daftar dan berkas kita lengkap. Besok saya balik ke Ambon, tanggal 13 saya periksa kesehatan. Jadi sudah (siap) satu-satunya yang berkasnya paling lengkap saya," kata Murad.
Kendati demikian, Murad enggan mengungkap bagaimana strategi yang ia tempuh menuju kemenangan di Pilkada Maluku. Saat ini, ia mengaku fokus pada proses menuju penetapan calon yang jatuh pada 12 Februari 2018 mendatang. "Jangan bicara strategi dulu soalnya belum penetapan. Sekarang bicara proses hingga penetapan," kata dia.
Untuk persiapan pengunduran diri dan pencalonan dalam Pilkada ini, Polri sudah melakukan sejumlah mutasi pada personelnya yang mencalonkan diri. Dalam hal ini, Murad dimutasikan menjadi analis kebijakan utama bidang brigade mobil Mabes Polri yang telah dilakukan serah terima jabatan pada Kamis (11/1) ini.
Dalam hal pencalonan dirinya, Murad diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia menjadi calon Gubernur Maluku dengan didampingi calon Wakil Gubernur Barnabas Orno.