REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilkada 2018 yang diikuti 171 wilayah, secara total calon kepala daerah dianggap masih minim keterwakilan perempuan. Data terakhir KPU 1146 calon yang masuk, hanya 101 calon kepala daerah perempuan, sedangkan calon kepala daerah laki-laki berjumlah 1045 orang.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Sunanto memandang jumlah keterwakilan perempuan ini masih jauh dari yang disyaratkan yakni 30 persen. "Angka ini masih jauh dari keterwakilan perempuan," ujar Sunanto kepada Republika.co.id, Kamis (11/1).
Namun, ia menganggap beberapa wilayah bisa jadi contoh dimana partai politik berani memasang calon perempuan. Bahkan untuk calon di tingkat provinsi terdapat calon perempuan yang akan head to head, seperti yang terjadi di Jawa Timur (Jatim).
Sunanto menjelaskan, data KPU menyebut untuk wilayah yang mencalonkan perempuan di pemilihan gubernur (pilgub) terdapat tujuh calon. Dimana dua diantaranya sebagai calon gubernur, yakni Khofifah Indar Parawansa sebagai cagub Jatim dan Karolin Margaret Natasa sebagai cagub Kalimantan Barat.
Sedangkan tujuh calon perempuan lain dicalonkan sebagai calon wakil gubernur (cawagub).Jumlah calon perempuan terbanyak menurut data KPU ada di pemilihan bupati (Pilbup), dengan 31 Cabup dan 27 Cawabup. Sedangkan di tingkat wali kota, calon perempuan sebagai calon wali kota 16 orang dan calon wakil wali kota 20 orang.Yang unik beberapa tempat di Jawa yang menjadi lumbung suara seperti di Jawa, khususnya Jawa Timur terdapat dua pasangan calon perempuan yang masing masing head to head yang mampu menjadi perhatian.
Yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno. Soal peluang atau kans dan elektabilitas (keterpilihan), Sunanto menilai calon perempuan sangat tergantung pada pasangan calonnya. Sebab elektabilitas akan saling menopang sesama pasangan calon. Secara pribadi, elektabilitas calon perempuan juga dipengaruhi kiprah dan pendekatannya.
"Menurut saya elektabilitas calon perempuan ini juga tergantung bagaimana kiprah mereka selama ini dan bagaimana mereka melakukan pendekatan," jelasnya.