Jumat 12 Jan 2018 09:18 WIB

Kota Sukabumi Miliki Tiga Zona Wisata Unggulan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar saat meninjau pameran kuliner pada kegiatan 'Ciletuh Palabuhanratu Geopark Festival 2016' di Pantai Batu Ngamprak, Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi (ilustrasi)
Foto: Mahmud Muhyidin
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar saat meninjau pameran kuliner pada kegiatan 'Ciletuh Palabuhanratu Geopark Festival 2016' di Pantai Batu Ngamprak, Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi, Jawa Barat mmempunyai tiga zona wisata unggulan. Ketiganya menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke kota yang terkenal dengan oleh-oleh kue mochi tersebut. "Di Sukabumi ada tiga kawasan strategis destinasi pariwisata (KSDP)," ujar Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi Yudi Yustiawan kepada wartawan, Jumat (12/1).

Ketiga kawasan yang disebut zona wisata ini tersebar di pusat kota dan perbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi. Menurut Yudi, KSPD zona satu meliputi kawasan Jalan Siliwangi, Jalan Ir H Djuanda dan Jalan Suryakencana. Tema pengembangan zona satu terang dia adalah wisata kreatif dengan sasaran pengembangan kuliner dan fashion.

Selanjutnya, Yudi mengatakan, KSPD zona dua meliputi kawasan Jalan Kaswari, Jalan Kenari, dan Jalan Bhayangkara. Tema pengembangan zona dua adalah wisata kreatif dan wisata cagar budaya dengan sasaran Pengembangan kuliner, fashion dan bangunan heritage.

Terakhir ungkap Yudi, KSPD zona tiga yang meliputi Kawasan Agroeduwisata Cikundul dan pemandian air panas Cikundul. Tema pengembangan wisata alam dengan sasaran pengembangan produksi, edukasi, konservasi dan wisata yang berbasis pertanian, dan wisata yang berbasiskan sumberdaya alam yaitu air panas.

Yudi menerangkan, ketiga zona ini menjadi daya tarik wisata bagi para pengunjung dari luar daerah dan luar negeri. Pada 2017 lalu tingkat kunjungan wisatawan ke Sukabumi cuku tinggi yakni 10 ribu orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement