REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemilihan kepala daerah (pilkada) di Sumatra Selatan (Sumsel) diwarnai pencopotan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) kabupaten oleh DPD Partai Golkar Sumsel. Dua ketua partai berlambang pohon beringin yang dicopot adalah Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Muara Enim dan Ketua DPD Partai Golkar Ogan Ilir (OI) dari jabatannya.
Sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel Herpanto membenarkan pencopotan dua kader Partai Golkar dari jabatannya sebagai ketua partai. "Ketua DPD Partai Golkar Sumsel Alex Noerdin sudah menerbitkan surat pencopotan Muzakir Sai Sohar dari jabatan Ketua DPD Partai Golkar Muara Enim dan Ketua DPD Partai Golkar Ogan Ilir Mawardi Yahya," katanya, Rabu (17/1).
Herpanto menjelaskan, pada Pilkada Kabupaten Muara Enim DPP Partai Golkar sudah menetapkan pasangan calon yang diusung. Selanjutnya DPD provinsi dan DPD kabupaten atau kota harus melaksanakan perintah tersebut.
Namun Ketua DPD Partai Golkar Muara Enim, Muzakir Sai Sohar tidak menghiraukan mandat DPP Partai Golkar tersebut. "Seharusnya Ketua DPD mengantar dan memroses administrasi dan pendaftaran pasangan calon yang diusung Partai Golkar ke KPU. Tapi hingga hari terakhir tidak juga bergerak. Akhirnya DPP Partai Golkar mengambil alih untuk mendaftarkan pasangan calon tersebut," ujar Herpanto.
Setelah mencopot Muzakir Sai Sohar yang juga menjabat Bupati Kabupaten Muara Enim, DPD Partai Golkar Sumsel lalu menunjuk Medi Basri sebagai pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Muara Enim. Sementara itu Muzakir Sai Sohar membantah, jika dia dipecat melainkan dilengserkan dari jabatannya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Muara Enim. "Saya menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. Saya tidak kaget dilengserkan. Di politik terutama di Partai Golkar pahit manis dan getir sudah saya rasakan. Saya lapang dada asal dilengserkan sesuai aturan yang ada," katanya.
Sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel Herpanto juga menjelaskan, Partai Golkar telah mencopot Mawardi Yahya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Ogan Ilir. Mawardi Yahya yang juga mantan Bupati Ogan Ilir pada Pilkada Serentak 2018 maju sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan calon gubernur Herman Deru yang diusung Partai Nasdem, Partai Hanura dan PAN.
Menurut Herpanto, sebagai kader Partai Golkar seharusnya Mawardi Yahya lebih paham tentang keputusan DPP Partai Golkar mengusung satu pasangan calon pada pilkada Gubernur Wakil Gubernur Sumsel periode 2018 2023. Pada Pilkada Sumsel 2018, DPP Partai Golkar sudah memutuskan mengusung pasangan calon Dodi Reza Alex Noerdin Giri Ramandha Kiemas sebagai calon gubernur dan walon wakil gubernur. Jadi tidak ada calon lain yang diusung Partai Golkar pada pemilihan gubernur Sumsel.
Berdasarkan surat keputusan DPD Partai Golkar Sumsel Mawardi Yahya dicopot sebagai Ketua DPD Parta Golkar Ogan Ilir. Sebagai penggantinya ditunjuk Herman Firdaus sebagai Pelaksana tugas Ketua DPD Partai Golkar Ogan Ilir.