Kamis 25 Jan 2018 00:17 WIB

Ekspansi Islam di Andalusia

Islam datang dengan damai dan membaur dengan budaya setempat.

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Festival Budaya Islam ke-18 di kota Almonaster La Real, atau biasa disingkat Almomaster, di Propinsi Huelva, Daerah Otonom Andalusia yang berbatasan dengan Portugal, berlangsung pada tanggal 13 – 15 Oktober 2017.
Foto: dok. KBRI Madrid
Festival Budaya Islam ke-18 di kota Almonaster La Real, atau biasa disingkat Almomaster, di Propinsi Huelva, Daerah Otonom Andalusia yang berbatasan dengan Portugal, berlangsung pada tanggal 13 – 15 Oktober 2017.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Islam mengalami ekspansi cepat di Spanyol. Islam datang dengan damai dan membaur dengan budaya setempat.

"Ekspansi yang cepat dari Islam berarti ada banyak orang yang berbeda di dalam wilayah di mana Islam berdiri, bukan Muslim," kata perwakilan Yayasan Seville Mosque Luqman Nieto di Jakarta, Rabu (24/1).

Muslim berhubungan dengan tradisi budaya lainnya, seperti, Yunani-Romawi, Persia, dan lain-lain. Muslim di Spanyol dilimpahi kekayaan. Hal itu disebabkan laut Mediterania secara historis merupakan tempat persimpangan, yakni, budaya, komersial, dan lain-lain.

Luqman menjelaskan, sebelum Tarik bin Ziyad datang, banyak perselisihan di kalangan masyarakat. Selain itu, krisis ekonomi ditambah dengan tingginya pajak membuat perang bertahan lama. Saat itu, perdagangan konstan dengan Afrika Utara. Ada pula perbedaan pemahaman Kekristenan (Unitarian vs Trinitarian).