Kamis 25 Jan 2018 21:24 WIB

Polri: Penembak Kader Gerindra tak Sedang Bertugas

Briptu Achmad Ridho sedang bersama istri saat kejadian

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bilal Ramadhan
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Polisi Martuani Sormin, Kamis (25/1).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Polisi Martuani Sormin, Kamis (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Polisi Martuani Sormin menyebut Briptu Achmad Ridho yang terlibat dalam insiden penembakan menewaskan kader Gerindra Fernando Wowor tidak sedang dalam bertugas. Ridho juga sedang bersama istrinya saat kejadian.

"Saya pikir itu pribadi, dia juga sama calon istrinya. Bukan dalam rangka penugasan. Dan perlu saya tegaskan itu bukan masalah brimob sama Gerindra tapi itu masalah pribadi," kata Martuani di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Kamis (25/1).

Kendati demikian, pemeriksaan terhadap Achmad Ridho masih belum dilakukan. Menurut Martuani, hal ini lantaran Achmad Ridho masih dirawat. Achmad Ridho menurutnya sempat dikeroyok oleh sejumlah orang.

"Ini kan sampai sekarang yang bersangkutan masih dirawat. Kita masih koordinasi dengan Bidpropam Brimob untuk pemeriksaan internal tapi orangnya kan belum bisa bicara itu," kata dia.

Martuani juga mengatakan, setiap orang yang memiliki senjata sebenarnya harus dilengkapi surat dinas. Senjata itu pun melekat, apalagi oleh Brimob. "Khususnya senpi genggam, dengan izin yang dia miliki pasti dia bawa. Dia memiliki izin," ujar dia.

Namun, mengenai kemungkinan pelanggaran yang dilakukan Briptu Achmad Ridho menurutnya perlu diperiksa kembali. Insiden penembakan diduga terjadi saat Briptu Achmad Ridho terlibat dalam keributan dengan seorang kader Partai Gerindra Fernando Wowor dan sejumlah rekannya di sebuah cafe di Bogor sekira pukul 02.00 WIB, Sabtu (20/1).

Penembakan terjadi saat keributan tersebut terjadi. Fernando pun tewas dalam kejadian tersebut. Sementara, Achmad Ridho juga masih menjalani perawatan intensif dari tim medis Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement