REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang masa purna bakti dalam satu bulan ke depan, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso memastikan program BNN tetap berjalan. Di luar penilaian miring orang lain, Budi bersyukur jadi orang pilihan bisa mengabdi di BNN.
Usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama BRI, Kepala BNN Budi Waseso mengatakan ia tetap bekerja seperti biasa meski dalam waktu dekat akan memasuki masa purna tugas setelah 2,5 tahun bertugas di BNN. Ia memastikan program BNN harus berjalan maksimal.
''Saya akan lapor juga ke Presiden tentang apa dan yang sudah saya kerjakan. Harus tanggung jawab atas amanah ini,'' kata Budi di Kantor BNI, Jakarta pada Kamis (1/2).
Setelah purna tugas, ia menyerahkan kepada Presiden dan negara. Kalau masih dibutuhkan, ia siap mengabdi lagi. Jika tidak pun tak mengapa. Ditanya akan kemana setelah BNN, Budi menyatakan masih melihat nanti.
''Pasti ada banyak hal yang bisa dilakukan. Paling tidak bersih-bersih rumah,'' ucap dia.
Soal kemungkinan merapat ke partai politik, Budi menyatakan ia bukan kader parpol. Jadi kader parpol pun sulit bila tiba-tiba. Ia ingin profesional saja kalau nanti ada yang butuh kemampuannya sesuai bidang. Sebab kalau tidak sesuai kemampuan dan bidang, akan mubazir.
Dalam arahan kepada jajaran direksi dan pegawai BRI, Budi mengaku berterima kasih dipercaya menjadi kepala BNN karena ia diselamatkan dari caci maki. Bahkan tugas di BNN ia pikir lebih mulia dari tugas sebelumnya karena menyelamatkan nyawa manusia.
Karena Allah SWT yang menggerakkan hati Presiden untuk memilihnya sehingga tanggung jawab tugasnya juga kepada Allah SWT. ''Allah kasih itu. Jadi kepala BNN itu terpilih,'' kata Budi.