REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, pada Jumat (2/2), meminta Pakistan untuk memerangi milisi Taliban yang bersembunyi di negaranya. Menurut Ghani, hingga saat ini Pakistan masih belum menunjukkan keseriusan dalam menumpas atau mengikis ruang gerak Taliban.
"Kami menunggu Pakistan bertindak," ujar Ghani dalam sebuah pidato yang disiarkan di stasiun televisi Afghanistan. Dalam pidato tersebut, Ghani pun secara implisit menyebut Pakistan sebagai sarang milisi Taliban.
Pernyataan Ghani pun segera direspons pemerintah Pakistan. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan bahwa Afghanistan dan Pakistan bernasib sama, yakni sebagai korban terorisme. Menurutnya, kedua negara perlu bekerja sama untuk melawan ancaman tersebut.
"Pakistan menegaskan solidaritasnya terhadap rakyat dan pemerintah Afghanistan dalam memerangi ancaman terorisme. Kami merasakan sakitnya saudara dan saudari kami di Afghanistan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Afghanistan telah cukup lama menuding Pakistan membantu kelompok teroris dan milisi dengan memberi perlindungan atau tempat persembunyian kepada mereka. Tuduhan ini selalu dibantah Pakistan dengan mengatakan bahwa ribuan warganya juga tewas akibat aksi teror.
Afghanistan sendiri telah berulang kali menderita akibat dihantam serangan teror, khususnya bom bunuh diri. Rangkaian insiden tersebut telah menyebabkan ratusan warganya tewas. Taliban adalah kelompok yang kerap mengklaim atau mengaku mendalangi serangan-serangan tersebut.