REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan perlunya kesadaran bersama untuk mengetahui kondisi masyarakat Asmat di Papua. Karena itu, ia tidak hanya akan mengajak mahasiswa dari Universitas Indonesia, tetapi juga mahasiswa dari kampus lainnya untuk melihat masyarakat Papua.
"Kita akan ke sana bersama-sama jadi ini bukan datang karena apa-apa. Tapi ini kesadaran bersama, kita ke sana bersama-sama. Bagaimana betul-betul menyaksikan kehidupan masyarakat Asmat, kondisi alamnya, dan tempatnya terisolir, sehingga perlu perhatian kita," ujar Idrus di Komplek Istana Presiden, Jakarta, Senin (5/2).
Anak-anak yang sakit menunggu pengobatan di sebuah rumahsakit di Agats, Distrik Asmat.
Upaya ini, kata dia, sebagai langkah untuk membangkitkan semangat nasionalisme generasi muda. Selain itu, menurutnya, untuk mengetahui permasalahan di suatu daerah maka juga perlu mengetahui kondisi wilayah tersebut.
"Saya kira sangat bagus memang kalau kita ke sana bersama-sama bukan hanya teman-teman dari BEM UI tapi juga yang lain secara bersama-sama," kata dia.
Saat ini, kata Idrus, Universitas Hasanuddin juga akan mengirimkan tim kesehatannya ke masyarakat Asmat. Sementara itu, terkait pemberian kartu kuning oleh salah satu mahasiswa Universitas Indonesia (UI) kepada Presiden Jokowi, Idrus menyebut Presiden memaklumi peristiwa tersebut.
Foto udara hamparan rumah di atas rawa dan sungai di kota Agats Kabupaten Asmat, Papua, Senin (29/1).