REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) menyebut acara yang akan digelar di kampusnya dan mengundang tiga bakal calon presiden (capres) merupakan program adu gagasan, bukan program debat capres karena saat ini belum memasuki masa pemilu.
"Pertama-tama, programnya adalah adu gagasan bakal calon presiden, jadi bukan debat capres. Ini bukan debat capres. Kenapa bukan debat capres? Karena belum masuk masa Pemilu, ini masih masa sosialisasi menurut KPU, sehingga segala prosedur kampanye belum boleh dilaksanakan," jelas Ketua BEM UI, Melki Sadek Huang saat konferensi pers di Lapangan Rotunda UI, Kota Depok, Rabu (14/9/2023).
Menurutnya, BEM se-UI akan berkomunikasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar tidak ada aturan yang dilanggar dari program tersebut. "Nanti ketika acara berlangsung, program adu gagasan bakal calon presiden kita akan komunikasi dengan pihak KPU dan Bawaslu bahwa tidak ada pelanggaran pemilu yang kita lakukan," katanya.
Dijelaskan juga bahwa selama acara tersebut, para mahasiswa hingga dosen akan menanyakan beragam pertanyaan atau menyampaikan keresahan. Lalu, tiga Bacapres tersebut akan menyampaikan gagasannya atas pertanyaan yang dilontarkan.
"Nantinya, yang akan ada dari berbagai kalangan baik dosen ataupun mahasiswa menyampaikan pertanyaan keresahannya dan di situ bentuknya ada gagasan gimana ketiganya menjawab pertanyaan tersebut untuk konsepnya akan dikonfirmasi lebih lanjut," ujar Melki.
Melki menjelaskan, publik butuh tahu gagasan khas dari tiap-tiap bakal capres. Acara ini diklaim sebagai wadah mengulik gagasan Anies Baswedan, Prabowo Subianto hingga Ganjar Pranowo.
BEM UI mengonfirmasi bahwa debat capres yang seharusnya digelar, Kamis (14/9/2023) batal dilaksanakan dan akan diundur pelaksanaannya. Hal ini lantara dua dari tiga bakal calon presiden berhalangan hadir untuk mengikuti debat yang direncanakan.