REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang menteri Israel meminta adanya pembangunan kuil Yahudi untuk menggantikan Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur. Menurut media Israel, hal itu sebagai pembalasan atas pembunuhan seorang pemukim Irael.
"Waktunya telah tiba untuk pengakukan hak orang Yahudi di negeri ini dan waktunya telah tiba untuk membangun Puncak Kuil Suci," kata Menteri Pertanian Israel, Uri, Ariel, pada pemakaman pemukim Israel yang terbunuh dalam serangan sebuah pisau di Tepi Barat, dilansir dari World Bulletin, Jumat (9/2).
Bagi umat Islam, kompleks Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai situs tersuci ketiga di dunia. Orang-orang Yahudi, dalam pandangan mereka, menyebut daerah itu sebagai "Bukit Bait Suci" dan mengklaim bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno. Ariel meminta pemerintah Israel untuk memberlakukan kedaulatan penuh di wilayah Palestina tersebut.
Baca juga, Mengapa Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Israel.
"Kita harus mengatakannya dengan jelas bahwa hanya akan ada satu negara berdaulat antara Yordania dan laut [Laut Tengah], yaitu Negara Israel dengan Yerusalem bersatu sebagai ibu kotanya," lanjutnya.
Wilayah Palestin masih dilanda ketegangan sejak Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017 lalu. Hal itu telah memicu protes dan demonstrasi dunia di wilayah-wilayah yang diduduki dan sejumlah bentrokan dengan tentara Israel, yang menyebabkan sedikitnya 25 orang Palestina tewas.
Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur, yang saat ini diduduki oleh Israel, suatu hari nanti dapat diakui sebagai ibu kota negara Palestina.