Senin 12 Feb 2018 02:12 WIB

Dirut RSUD Asmat Apresiasi Tim Medis Unhas

Setelah tim kesehatan Kemenkes ditarik, datang tim medis dari Unhas

 Anak-anak yang sakit menunggu pengobatan di sebuah rumahsakit di Agats, Distrik Asmat.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Anak-anak yang sakit menunggu pengobatan di sebuah rumahsakit di Agats, Distrik Asmat.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asmat, Ricard Mirino mengapresiasi kedatangan tim medis dan kesehatan Universitas Hasanuddin. Mereka datang untuk membantu menangani kasus gizi buruk dan campak di daerah itu.

Ricard Mirino dalam rilis yang diterima, Ahad (11/2), menyampaikan rasa terima kasih dan rasa syukurnya atas kepedulian serta kesediaan tim medis dan kesehatan Unhas untuk membantu masyarakat Kabupaten Asmat, Papua dalam persoalan kasus campak dan gizi buruk.

"Kami merasa bersyukur sekali, karena setelah penarikan tim kesehatan dari Kemenkes tiba-tiba datang dari Unhas. Ini sangat membantu sekali dengan pelayanan di rumah sakit. Semoga bisa berjalan dengan baik sehingga campak dan gizi buruk dapat teratasi dengan baik," ujar Ricard.

Dalam kunjungan yang terdiri atas dokter spesialis anak, penyakit dalam, gizi klinik, dan kebidanan tersebut dipimpin Prof. dr. Budu PhD SpM(K) MEd.

Dalam kunjungan koordinasi ini, Prof Budu yang juga Wakil Rektor 4 mengatakan bahwa Unhas akan siap membantu RSUD Asmat dengan mengirimkan sejumlah dokter residen untuk bertugas secara bergiliran di RSUD tersebut. Program ini direncanakan akan berjalan selama setahun kedepan.

Setelah bertemu dengan kepala rumah sakit, para dokter spesialis Unhas diantar ke sejumlah ruangan pasien untuk melihat secara langsung kondisi dan perkembangan pasien anak kasus campak dan gizi buruk yang sedang dirawat serta terbaring di kasur.

Pantauan itu berlangsung cukup singkat. Menurut dokter spesialis anak, Asrul Salam, pasien campak dan gizi buruk tampak memprihatinkan.

Ada pasien anak yang terdiagnosis malaria cerebral plus anemia. Asrul pun sempat memberikan advis kepada dokter UGD tentang penanganan malaria dan transfusi darah.

Dokter Asrul juga mendapati bayi usia satu tahun mengalami diare dengan dehirasi berat plus gizi buruk dan radang paru-paru (pneumonia).

"Saya lihat pasien gizi buruk di RSUD itu masih banyak. Mereka perlu mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat agar kasus campak dan gizi buruk di Asmat bisa segera teratasi, " kata dr Asrul.

Menurut data terakhir dari RSUD Agats, Kabupaten Asmat, jumlah pasien penderita gizi buruk tersisa 14 anak, dan 2 pasien campak. Menurut rencana, tim medis dan kesehatan Unhas untuk Asmat, akan menggelar Bakti Sosial terpadu pada Senin (12/2).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement