Senin 19 Feb 2018 14:58 WIB

Kelas Menengah Cina dan India Serbu Pariwisata Australia

Pertumbuhan kelas menengah memicu orang berplesiran.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Daerah Kimberley dipilih oleh orang Australia sebagai kawasan wisata favorit di Australia Barat.
Foto: wikipedia
Daerah Kimberley dipilih oleh orang Australia sebagai kawasan wisata favorit di Australia Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,CANBERRA -- AUSTRALIA -- Kunjungan turis Cina dan India ke Australia melonjak ke rekor tahun lalu.  Kelas menengah yang tumbuh di negara-negara berpenduduk paling banyak di dunia memicu travel bug.

Hampir 1,4 juta pengunjung dari daratan Cina melakukan perjalanan ke Australia tahun lalu. Ini meningkat 13 persen dari tahun sebelumnya. Menurut Australian Bureau of Statistics, turis dari India naik menjadi 302.900 selama periode tersebut, sebuah kenaikan 15 persen dari tahun sebelumnya.

"Sementara sebagian besar fokusnya pada pariwisata Cina, pengunjung India berada di bawah itu," kata Ryan Felsman, seorang ekonom senior di unit sekuritas Commonwealth Bank of Australia, dilansir dari Bloomberg.

Sebagian besar datang mengunjungi anggota keluarga yang belajar di Sydney dan Melbourne. Jalan- jalan ke Melbourne Cricket Ground dan Bradman Museum di Bowral juga menjadi prioritas.

Penurunan mata uang dari puncak 2011 menjadikan Australia menarik bagi pengunjung lagi. Operator lokal berebut untuk memperbarui infrastruktur pariwisata yang ketinggalan jaman atau membangun fasilitas baru untuk mengatasi arus masuk.

Pengunjung Cina juga memperluas cakrawala mereka, dengan perjalanan ke negara bagian Tasmania melonjak 40 persen di tahun ini sampai September. Sekarang ada peningkatan seruan untuk penerbangan langsung antara Cina daratan dan ibu kota negara bagian, Hobart,.

"Kelas menengah Cina dan India yang semakin makmur tertarik ke lingkungan Australia yang bersih dan unik, restoran dan hotel berkualitas tinggi, makanan segar, kota yang aman, museum, galeri seni dan cuaca yang hangat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement