REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Standardisasi Nasional mengimbau masyarakat mewaspadai peredaran beragam produk, khususnya mainan anak dengan label Standar Nasional Indonesia (SNI) palsu.
"Yang banyak (SNI palsu) memang pada mainan anak," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Akreditasi Laboratorirum dan Lembaga Inspeksi Badan Standardisasi Nasional (BSN) Donny Purnomo Januardhi di sela Pertemuan Teknis Lembaga Penilaian Kesesuaian di Yogyakarta, Kamis (15/3).
Menurut Donny, sesuai hasil penindakan, pemalsuan stiker atau label SNI kerap dilakukan produsen produk-produk mainan asal Cina. Tak sekadar memalsukan SNI, bahkan tidak sedikit produk mainan yang masuk secara tidak resmi.
"Produk Cina juga ada yang mahal, ada yang bagus. Tetapi ada juga yang memang masuk secara tidak resmi. Kan kita pintunya banyak, pasti ada yang bocorlah," kata dia.
Donny mengatakan untuk memastikan keaslian label SNI, BSN telah menyiapkan aplikasi khusus barang ber-SNI atau Bang Beni. Aplikasi yang dapat diunduh melalui perangkat berbasis android Google Play Store tersebut berisi 2.000 daftar barang berlabel SNI resmi dengan keterangan merek, produsen, hingga pihak yang menerbitkan SNI.
"Sehingga dengan aplikasi android itu anak-anak bisa melihat barang begini kok berlabel SNI. Mungkin Maret sudah ada fotonya sehingga bisa lebih mudah mencocokkan. Kalau tidak ada fotonya berarti SNI-nya palsu," kata dia.