REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan negaranya akan turut mengusir diplomat Inggris. Hal ini merupakan tanggapan atas pengusiran 23 diplomat Rusia dari Inggris oleh Perdana Menteri Theresa May, mengenai kasus percobaan pembunuhan mantan intelijen Rusia, Sergey Skripal.
"Tentu saja, kami akan [mengusir mereka]," ujar Lavrov saat ditanya apakah ia akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Inggris, pada Jumat (16/3).
Namun kantor berita Tass melaporkan, Lavrov menolak untuk mengungkapkan jumlah pasti anggota staf Kedutaan Besar Inggris yang akan diusir dari Rusia.
Skripal (66 tahun) dan putrinya, Yulia (33), dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis karena terpapar racun agen syaraf Novichok. Mereka ditemukan tak sadarkan diri di sebuah bangku dekat pusat perbelanjaan di Kota Salisbury, Inggris selatan, pada 4 Maret lalu.
Perdana Menteri May menuduh Rusia telah melakukan serangan terlarang di negaranya. Dia mengumumkan, London akan mengusir 23 diplomat Rusia dan melakukan tindakan lain guna melawan Moskow.
Sementara Rusia telah membantah keras keterlibatannya dalam insiden tersebut. Lavrov mengatakan tindakan balasan terhadap Inggris akan segera menyusul.