Sabtu 24 Mar 2018 16:14 WIB

Kejahatan tak Terbendung Paksa Coca-Cola Femsa Tutup Pabrik

Pabrik pengemasan tutup setelah beroperasi selama 40 tahun.

Coca-Cola
Foto: REUTERS
Coca-Cola

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Coca-Cola Femsa dari Meksiko, pabrik pengemasan dalam botol untuk minuman kola terbesar di dunia menyatakan menutup kegiatan tanpa batas waktu di kota Meksiko barat daya, Jumat (23/3). Kekerasan dan kejahatan terorganisir melumpuhkan perusahaan tersebut.

Perusahaan gabungan Fomento Economico Mexicano (Femsa) dengan Coca-Cola itu mengatakan menutup kegiatan di pusat penyaluran dengan 160 karyawan di Ciudad Altamirano, negara bagian Guerrero. "Masalah keadaan, yang diperlukan untuk berkegiatan dengan cara efisien dan aman di Guerrero ini, serta serangan tidak beralasan terhadap salah satu pekerja kami menyebabkan perusahaan mengambil keputusan ini," kata pernyataan Coca-Cola Femsa.

Perusahaan itu mengatakan sangat menyesalkan ketiadaan hukum dan kekebalan hukum merata, yang mempengaruhi wilayah itu, membuatnya berhenti bekerja di wilayah tempat mereka berada selama lebih dari empat dasawarsa. Guerrero, yang merupakan rumah bagi resor Pasifik di Acapulco, adalah salah satu negara bagian paling miskin dan banyak terjadi kekejaman di Meksiko, yang diserang oleh kartel narkoba yang berkembang dengan opium dan korupsi endemik.

Berita tersebut merupakan pukulan bagi pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto, yang telah gagal membatasi kekerasan gerombolan ketika mencoba memikat investasi asing ke dalam negara dengan ekonomi nomor dua di Amerika Latin itu. Pembunuhan di Meksiko mencapai rekor tertinggi tahun lalu. Saham Coca-Cola Femsa turun 2,25 persen pada Jumat sore.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement