Sabtu 24 Mar 2018 16:23 WIB

'Guru Ngaji', Menyentil Realita Masyarakat Sehari-hari

Beragam pesan positif dalam film ini juga dihadirkan tanpa kesan menggurui.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Agus Yulianto
Produser film Guru Ngaji Rosa Rai Djalal
Foto: RepublikaTV/Surya Dinata
Produser film Guru Ngaji Rosa Rai Djalal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak ditayangkan serentak pada 22 Maret kemarin, film Guru Ngaji mendapatkan sambutan yang hangat dari masyarakat. Kesederhanaan cerita dengan pesan yang mendalam dinilai menjadi nilai tambah yang kuat dari film yang dibintangi Donny Damara ini.

Produser film Guru Ngaji, Rosa Rai Djalal, mengatakan, film ini mengangkat realita kehidupan banyak guru mengaji di Indonesia. Faktanya memang ada banyak guru mengaji yang ikhlas mengajarkan anak-anak untuk membaca Alquran tanpa pamrih.

Namun, di saat yang sama, guru mengaji juga manusia biasa yang perlu menghidupi keluarga mereka. Oleh karena itu, tak sedikit guru mengaji yang harus menjalani pekerjaan tambahan untuk bisa menghidupi keluarga. "(Melalui film ini) kami ingin memberi apresiasi lebih untuk guru ngaji," ujar Rosa saat ditemui di Epicentrum XXI, Jakarta.

photo
Guru Ngaji

Selain memberi apresiasi terhadap guru mengaji, film ini juga membawa banyak pesan positif di balik kisahnya yang sederhana. Salah satunya adalah pesan persatuan dan saling tolong-menolong terhadap sesama.

Hal ini tercermin dalam interaksi antara sosok Mukri dan Koh Alung. Meski keduanya memiliki latar belakang keyakinan dan ras yang berbeda, Mukri yang merupakan seorang Muslim dapat menunjukkan karakter saling tolong-menolong dalam bermasyarakat tanpa menyalahi keyakinannya sendiri.

Baca Juga: Ini Kata NU dan Muhammadiyah: Pesan Moral Film 'Guru Ngaji'

"Kami ingin menunjukkan Islam yang saya kenal sejak dulu, Islam yang inklusif, rahmatan lil alamin," ujar Rosa. Senada dengan Rosa, penulis skenario film Guru Ngaji, Alim Sudio, juga tertarik untuk ikut menggarap film ini karena melihat banyaknya pesan positif dalam film tersebut. Salah satunya adalah cara menyikapi isu keberagaman melalui sudut pandang berbagai lapisan sosial masyarakat.

"Itu sesuatu yang dibutuhkan bangsa ini sekarang," kata Alim. Beragam pesan positif dalam film ini juga dihadirkan tanpa kesan menggurui. Sebaliknya, banyak pelajaran yang bisa diambil penonton melalui kekurangan yang dimiliki tiap karakter dalam Guru Ngaji. Selain itu, pesan positif yang disajikan pun bersifat universal, sehingga film ini dapat dinikmati oleh siapa saja.

Hal ini juga dirasakan oleh aktor Donny Damara yang berperan sebagai sosok Mukri. Mukri yang merupakan guru mengaji sekaligus badut pasar malam memang bukan sosok yang sempurna. Namun, Donny menilai sosok Mukri memberi contoh yang baik terkait bagaimana seseorang seharusnya menyikapi perbedaan.

"Sederhana sekali (dalam meng hadapi konflik), tidak ada masalah yang terlalu diperuncing. Sangat sayang sebenarnya kalau apa-apa serba diperuncing," ujar Donny.

Donny berharap, para penonton Guru Ngaji dapat memetik nilai-nilai positif yang ada di dalam film itu. Jika ada kekurangan, Donny berharap masyarakat juga dapat menyikapinya dengan bijak. Kalau mau cari salah gampang karena apa pun bisa salah. Tetapi, lihat apa yang bagus dan yang jelek kita buang," ujar Donny.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement