Kamis 29 Mar 2018 13:36 WIB

Perjuangan, Pengkhianatan, dan Pengasingan Kerajaan Gowa

Gangguan dari pihak Kompeni membuat geram Kerajaan Gowa

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Pasukan pengawal Istana Kerajaan Gowa 'Balla Lompoa'
Foto:

Pada 1655 gubernur jenderal VOC Joan Maetsuycker mengutus Willem van der Beeck ke Bandar Sombaopu untuk meng hadap Sultan Hasanuddin. Misinya adalah merundingkan perdamaian antara Kompeni dan Gowa. Sesungguhnya, ini hanyalah siasat licik Belanda untuk melemahkan Gowa. Oleh karena itu, Sultan Hasanuddin yang didukung patihnya, Karaeng Karunrung, menolak tuntutan Belanda. Kompeni pun mencari-cari upaya agitasi. Sultan Hasanuddin kemudian memerintahkan peningkatan fungsi benteng-benteng di Sombaopu dan sekitarnya.

Pada 1660 Kompeni menjalankan ekspedisi yang terdiri atas 30 kapal yang ditumpangi awak berjumlah 2.600 orang. Pada awalnya tujuan Kompeni adalah menyerang kapal-kapal milik Portugis di Sombaopu. Namun, benteng-benteng milik Gowa kemudian ditembaki untuk melemahkan pertahanan darat pasukan Sultan Hasanuddin.

Pertempuran ini dimenangkan Belanda setelah berhasil memperdaya pasukan Gowa yang hendak melindungi Benteng Sombaopu, tempat kediaman Sultan Hasanuddin. Belanda dapat merebut Benteng Panakkukang pada 12 Juni 1660. Sesudah peristiwa ini, Karaeng Kanrun rung menghendaki pembangunan parit yang memisahkan Benteng Sombaopu dengan Benteng Panakkukang.

Untuk mewu judkan ambisinya, patih Sultan Hasanuddin tersebut ingin mempekerjakan banyak tenaga orang-orang Bugis, yakni dari Bone dan Soppeng. Hal ini dida sarkan pada perhitungan, orang-orang Makassar masih perlu istirahat setelah bertempur melawan Belanda, apalagi sesudah mengalami kekalahan di Panakkukang. Keinginan Karaeng Kanrunrung itu disetujui Sultan Hasanuddin.

Maka, didatangkanlah banyak tenaga dari wilayah Bugis yang telah termasuk kekuasaan Kesultanan Gowa. Sebenarnya, Sultan Ha sanuddin menghendaki agar para pekerja itu mendapatkan perlakuan yang baik. Namun, para mandor di lapangan se ring kali menyuruh mereka dengan kasar. Bahkan, tidak sedikit yang mengalami kelaparan dan meninggal dunia akibat perlakuan yang terlampau keras.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement