REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman turut melakukan pemantauan hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Pemantauan dilakukan ke tujuh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kabupaten Sleman.
Enam SMK itu merupakan SMK Negeri 1 Tempel, SMK Muhammadiyah 2 Sleman, SMK Muhammadiyah 1 Sleman, SMK Hamong Putera, SMK Negeri 1 Cangkringan, SMK Negeri 1 Kalasan dan SMK Nasional Berbah.
Pemkab Sleman beserta jajarannya melakukan pantauan dengan membagi tiga kelompok yaitu kelompok satu bersama Bupati Sleman Sri Purnomo, kelompok dua bersama Wakil Bupati Sri Muslimatun dan Sekda Sleman, Sumadi.
Selain itu, pantauan turut melibatkan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dan Balai Dinas Pendidikan Menengah Kabupaten Sleman. Bupati Sleman, Sri Purnomo menilai, pelaksanaan ujian berjalan lancar.
"Dan semua siswa dapat mengikuti ujian dan tidak ada kesulitan dalam menggunakan komputer," kata Sri, Senin (2/4).
Ia merasa, kelancaran itu lantaran sebelumnya telah dilakukan latihan sebanyak tiga kali dan tidak terdapat masalah. Untuk 2018, ujian diikuti 7.200 siswa dari 57 sekolah SMK yang ada di Kabupaten Sleman.
Sedangkan, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menuturkan, kesiapan sekolah dalam menghadapi ujian nasional sudah matang dan dalam prosesnya terpantau kondusif. Ia menekankan, sejumlah fasilitas sekolah telah memadai dan mendukung kelancaran.
"Semuanya bagus, kondusif, ruangannya juga mendukung ujian berjalan lancar, kalau semuanya bagus, insya Allah," ujar Sri.
Sri menambahkan, monitoring itu merupakan salah satu cara agar proses pelaksanaan ujian nasional berjalan dengan semestinya. Menurut Sri, semua itu dilakukan agar sesuai pula dengan peraturan yang ada.