Jumat 06 Apr 2018 11:31 WIB

Pendiri Studio Ghibli, Isao Takahata, Meninggal

Sepanjang kariernya, Takahata sudah menghasilkan 20 film animasi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Indira Rezkisari
Salah satu pendiri Studio Ghibli, Isao Takahata.
Foto: EPA
Salah satu pendiri Studio Ghibli, Isao Takahata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara film animasi Jepang, Isao Takahata, meninggal di sebuah rumah sakit Tokyo pada Jumat (6/4) waktu setempat. Salah satu pendiri Studio Ghibli dan sutradara yang terkenal dengan karya Grave of the Fireflies ini meninggal pada usia 82 tahun.

Dilansir dari Japan Times, Takahata mendirikan Ghibli dengan animator terkenal Hayao Miyazaki pada 1985. Studio ini menghasilkan sejumlah film yang mendapat sambutan positif dari pecinta animasi di berbagai belahan dunia.

Film terbaru Takahata, The Tale of the Princess Kaguya, membuatnya meraih nominasi Academy Awards pada 2014 sebagai Film Feature Animasi Terbaik. Film ini juga dipilih untuk masuk ke kompetisi utama dalam Festival Film Cannes pada tahun yang sama.

Namun, dari berbagai karya Takahata, banyak orang menganggap Grave of the Fireflies sebagai film terbaiknya. Film keluaran tiga dekade silam ini mengangkat kisah tentang dua anak yatim selama Perang Dunia II.

Lahir di Prefektur Mie, Takahata memulai kariernya di bidang animasi di Studio Toei pada 1959. Di situlah ia bertemu dengan rekan, rival, dan kolaboratornya untuk jangka panjang, Miyazaki. Duo ini kerap digambarkan sebagai teman dan saingan pada saat yang bersamaan.

Selama perjalanan karier yang panjang dan terhormat, Takahata menghasilkan sekitar 20 film, termasuk Only Yesterday (1991) dan Pom Poko (1994). Ia juga memproduksi film Kaze no Tani no Naushika (1984) yang disutradarai Miyazaki. Film ini menceritakan petualang fantasi sains yang menggambarkan hubungan antara alam dan manusia.

Selain di bidang animasi, Takahata juga berkecimpung dalam politik. Ia bekerja sama dengan sekitar 250 selebritas film lainnya untuk menandatangani sebuah petisi menentang hukum rahasia negara yang kontroversial pada 2013.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement