Kamis 12 Apr 2018 15:36 WIB

Sandiaga: Miras Oplosan Harus Dibumihanguskan

Orang minum miras oplosan ada karena faktor ekonomi ada pula karena tekanan kejiwaan.

Rep: Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
 Wakil  Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno
Foto: Republika/Farah Noersativa
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan fenomena berkembangnya miras oplosan sudah sangat mengkhawatirkan. Ia mengatakan akan tegas membumihanguskan barang tersebut dari peredaran. "Jadi perlu kita sampaikan kita tegas bumi hanguskan miras oplosan dan kita tingkatkan sosialisasi masyarakat," kata Sandiaga di Balai Kota, Kamis (12/4).

Kendati demikian, ia tidak menjelaskan bagaimana barang tersebut akan dibumihanguskan. Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, ada banyak alasan orang mengonsumsi miras oplosan. Ada yang dipengaruhi faktor ekonomi, ada pula yang memiliki tekanan kejiwaan. "Ini semua bercampur aduk dalam permasalahan yang dihadapi setiap kota besar," kata dia.

Secara ekonomi, Sandiaga mengatakan, harga miras oplosan relatif lebih murah dibandingkan miras jenis lain. Barang ini menjadi pilihan untuk melakukan kegiatan-kegiatan berbahaya. "Kami tegas menyosialisasikan ini dengan lebih baik ke depan," kata dia.

Sandiaga mengaku pernah juga berhadapan dengan kasus miras oplosan. Ia kehilangan sahabatnya lima hingga tujuh tahun lalu karena miras oplosan. "Saya (waktu itu) ketua umum Hipmi Pusat, dia Ketua Umum Hipmi Jawa Tengah," kata dia.

Karena pengaruh lingkungan, sahabatnya itu mengonsumsi miras oplosan. Dampak konsumsi barang tersebut membuat sang sahabat kehilangan penglihatannya.

Sebelumnya, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menyebutkan miras oplosan menewaskan sejumlah orang di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Minuman itu diketahui mengandung zat kimia mematikan berupa methanol.

Hasil autopsi pada tubuh korban tewas dan penelitian cairan yang dikonsumsi dari tim Pusat Labaoratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri menyatakan adanya kandungan methanol dan ethanol pada tubuh korban yang meninggal dunia, sehingga mematikan. Methanol merusak sistem jaringan tubuh sehingga menurunkan daya tahan. Sedangkan cairan ethanol memberi efek memabukkan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement