REPUBLIKA.CO.ID,KUARO -- Ketergantungan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) dari sumber daya alam, minyak, gas dan batubara, pasti berakhir. Diperkirakan tahun 2030, provinsi ini sudah harus mandiri tanpa pendapatan dari sektor yang tidak terbarukan itu.
Calon gubernur Kaltim Rusmadi Wongso mengakui, sejak 10 tahun lalu sudah mendampingi Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk merencanakan dan merealisasi program tranformasi ekonomi.
Menurut cagub yang berpasangan dengan Ketua DPD PDIP Kaltim Safaruddin itu, banyak langkah pembangunan yang berhasil dilakukan, namun masih banyak juga yang belum terlaksana.
“Sejak awal Pak Awang Faroek Ishak, guru saya, mendorong saya maju sebagai gubernur Kaltim karena alasan ini. Melanjutkan program transformasi ekonomi Kaltim yang sudah kami laksanakan bersama,” kata Rusmadi, dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (14/4).
Saat sosialisasi di Desa Keruang Paser Jaya Kecamatan Kuaro Kabupaten Paser, Rusmadi yang diusung PDIP dan Hanura itu menyatakan, transformasi ekonomi dari yang semula bergantung sektor tambang ke sektor terbarukan, merupakan pekerjaan besar dan membutuhkan kecepakatan.
“Saya sanggup. Ini tantangan tugas seorang gubernur ke depan,” tutur mantan Sekdaprov Kaltim ini.
Pekerjaan besar yang telah dirintis Gubernur Awang Faroek Ishak terkait transformasi ekonomi Kaltim di antaranya adalah beroperasinya kawasan industri Kariangau, pembangunan jembatan Pulau Balang hingga akan beroperasi Bandara Samarinda Baru bulan Mei ini.
“Kemudian ada pelabuhan internasional Maloy Kutai Timur. Jalan tol dan pembangunan rel kereta api,” ucapnya.
Walaupun banyak hambatan yang terjadi di lapangan, sehingga proyek pekerjaaan itu di antaranya seolah mandeg, tapi Rusmadi-Safaruddin akan memperjuangkan kembali.
Mendengar Rusmadi menjelaskan dengan detil rencananya jika kelak menjadi gubernur bersama dengan Irjen Pol (purn) Safaruddin sebagai wakilnya, massa sekitar 300-an orang menyambut antusias.
Hadir pula tokoh masyarakat dari Paguyuban Jateng dan DIY di Paser, tokoh kerukunan dari suku Banjar dan tokoh adat Paser dan juga hiburan tarian budaya.
Di hadapan masyarakat, Rusmadi mengungkapkan dirinya akan melanjutkan program transformasi ekonomi Kaltim yang bergantung sektor batubara dan migas beralih ke sektor lain seperti pertanian dan pariwisata.
"Saat saya menjadi Kepala Bappeda Kaltim, ya soal tranformasi ekonomi ini pekerjaan sehari-hari saya. Kami harus merumuskan agar setiap program terukur,” kata Rusmadi.
Bagi Rusmadi, sangat banyak potensi sektor lain yang bisa menggantikan sektor migas dan batubara untuk pertumbuhan ekonomi Kaltim.
"Kita nggak perlu menggantungkan ekonomi daerah kita dengan batubara dan migas. Kasihan nanti, anak cucu kita ketika batubara habis dan migas habis," kata Rusmadi.
Rusmadi memberi contoh potensi ekonomi luasan perkebunan kelapa sawit yang mencapai 2,3 juta dimana 1,1 juta sudah ditanam sangat besar menyumbang kegiatan perekonomian Kaltim.
"Itu baru berbicara kebun sawit, belum lagi kita bicara potensi kebun lada, kebun karet sampai sektor pariwisata di Berau yang potensi ekonominya luar biasa bila digarap," jelas Rusmadi.
Tugas terpenting akan dilakukannya, menurut Rusmadi, ketika terpilih menjadi Gubernur Kaltim, adalah membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya dari sektor-sektor berpotensi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kaltim.
"Yang penting bagi saya, menggerakkan sektor-sektor ekonomi di Kaltim. Agar terbuka lapangan kerja. Sehingga pengangguran berkurang dan dampaknya kemiskinan bisa berkurang.
Inilah tugas pemerintah," kata Rusmadi.
Rusmadi meminta doa dan dukungan kepada masyarakat, pada 27 Juni 2018, agar ia dan Safaruddin sebagai calon gubernur dan wakil gubernur bisa memenangkan Pilgub Kaltim. Sehingga, transformasi ekonomi dilakukannya bisa terlaksana.
"Inilah yang saya akan lakukan (transformasi ekonomi). Jika masyarakat menghendaki saya menjadi Gubernur, Insya Allah, saya menang," kata Rusmadi.