REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkicau mengenai hukum di Indonesia, lewat akun Twitter-nya. Dalam salah satu twitnya tersebut, SBY berharap agar Pemerintah Indonesia tidak menerapkan hukum rimba, yakni yang kuat pasti menang dan yang lemah akan kalah.
Jaksa Agung Prasetyo mengatakan, sejak dahulu tidak ada hukum rimba yang diterapkan di Indonesia. Penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat sudah sesuai dengan undang-undang dan tidak mementingkan orang-orang kuat.
"Dari dulu juga enggak ada hukum rimba dong. Enggak ada penegakan hukum rimba. Itu zaman dulu kala mungkin seperti itu. Cuma Tarzan seperti itu. Ini (Indonesia sekarang) kan enggak," ujar Prasetyo di Istana Kepresidenan, Rabu (18/4).
Menurut dia, semua prosedur hukum di Indonesia saat ini sudah serbaterukur dan berjalan berdasarkan bukti dan fakta yang ada. Dengan demikian seharusnya SBY tidak perlu mengimbau mengenai kewaspadaan akan hukum rimba di negara ini. Indonesia merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi hukum.
Prasetyo pun mengatakan, sebenarnya twit SBY tersebut seharusnya tidak perlu ditanggapi. Sebab, di Indonesia memang tidak terjadi hukum rimba seperti apa yang dibicarakan. "Tidak perlu khawatir lah. Semua kan selalu terbuka. Tidak ada sesuatu yang bisa disembunyikan," ujarnya.
(Baca: Tepat Setahun Jelang Pilpres 2019, SBY Beri Peringatan)