Kamis 19 Apr 2018 19:51 WIB

Penjelasan BMKG Atas Dampak Besar Gempa Banjarnegara

Gempa tektonik itu dipicu aktivitas sesar lokal dengan kedalaman 4 km

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Budi Raharjo
Petugas gabungan bersama relawan membersihkan puing bangunan yang berbahaya, akibat gempa tektonik dangkal dengan kekuatan 4,4 SR pada kedalaman 4 Kilometer, di Desa Kertosari, Kalibening, Banjarnegara, Jateng, Kamis (19/4).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Petugas gabungan bersama relawan membersihkan puing bangunan yang berbahaya, akibat gempa tektonik dangkal dengan kekuatan 4,4 SR pada kedalaman 4 Kilometer, di Desa Kertosari, Kalibening, Banjarnegara, Jateng, Kamis (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA -- Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Banjarnegara pada Rabu (18/4) siang telah berdampak sangat besar walau berskala richter kecil. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai, titik gempa yang dangkal jadi salah satu alasan dampak gempa itu begitu besar.

Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta, I Nyoman Sukanta menerangkan, gempa tektonik itu dipicu aktivitas sesar lokal. Analisis BMKG, gempa berkekuatan 4,4 skala richter berpusat gempa di darat itu tidak berpotensi tsunami.

Koordinatnya ada di 7,21 lintang selatan dan 109,65 bujur timur, 52 kilometer utara Kebumen, kedalaman empat kilometer. Peta guncangan menunjukkan dampaknya menimbulkan guncangan pada I Skala Intesitas Gempabumi atau II MMI Banjarnegara.

"Jika ditinjau dari lokasi pusat gempanya, gempabumi tersebut berada di darat yang diakibatkan aktivitas patahan lokal. Getarannya lokal saja, sekitaran Banjarnegara," kata Sukanta.

Deputi Bidang Geofisika, Muhammad Sadly menilai, gempabumi itu memiliki mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan naik. Analisa itu didasari titik episenter dan hiposenternya.

"Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak gempabumi ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal, dengan mekanisme kombinasi pergerakan mendatar atau oblique thrust fault," ujar Sadly.

Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan informasi dari BMKG. Sadly berharap, masyarakat tidak mudah terpancing isu-isu yang tidak bertanggung jawab.

BPBD Banjarnegara sendiri menjelaskan jika sebagian besar gempa berada di tanah gembur yang menyebabkan kerusakan cukup parah. Kecamatan Kalibening jadi daerah terdampak paling parah.

Gempa mengakibatkan sejumlah orang meninggal dunia, puluhan luka-luka dan 300an rumah rusak. Sebanyak 217 unit terdampak ada di Desa Kasinoman, 62 unit berada di Desa Kertosari dan 37 unit ada di Desa Plorengan.

Jumlah pengungsi sementara yang terdata sebanyak 526 kepala keluarga atau 2.104 jiwa. Pengungsi tersebar setidaknya di empat desa di Kecamatan Kalibening yaitu Desa Kasinoman, Kertosari, Plorengan dan Desa Sidakangen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement