REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) menyambut baik keputusan Korea Utara (Korut) menghentikan uji coba rudal dan nuklirnya. Menurut Uni Eropa, keputusan ini telah cukup dinanti oleh dunia internasional.
Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, pengumuman Korut tentang penghentian uji coba rudal dan nuklir harus mengarah pada denuklirisasi yang lengkap, dapat diverifikasi, serta tak dapat diubah. Ia menyatakan UniEropa pun akan mendukung penuh penyelenggaraan KTT Korut dan Korea Selatan (Korsel) yang rencananya dilaksanakan pada 27 April mendatang.
Takhanya itu, Uni Eropa pun akan mendukung perhelatan KTT Korut-Amerika Serikat (AS) yang rencananya digelar pada Mei mendatang. "Kami berharap prakarasa tingkat tinggi ini dapat terus membangun kepercayaan diri dan membawa hasil tambahan yang konkret dan positif," ujar Mogherini pada Sabtu (21/4), dikutip laman Yonhap.
Korut telah menyatakan akan menghentikan uji coba rudal dan nuklirnya. "Kami akan menghentikan uji coba nuklir dan uji coba rudal balistik antarbenua sejak 21 April. Situs uji coba nuklir di utara milik Korut akan dibongkar untuk secara transparan menjamin penghentian uji coba nuklir," kata kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), dalam laporannya mengutip hasil pertemuan penting Partai Pekerja Korut yang berkuasa.
Korut diketahui tengah bersiap menghadapi KTT dengan Korsel dan AS. KTT Korut-Korsel rencananya akan dilaksanakan pada 27 April mendatang di Desa Panmunjom.
Terdapat beberapa pokokyang akan dibahas dalam KTT ini, antara lain denuklirisasi di Semenanjung Koreadan perjanjian perdamaian antara kedua negara.
Sejak Perang Korea berakhir pada 1953, Korut dan Korsel belum menandatangani perjanjian perdamaian. Kedua negaraini menghentikan perang hanya melalui gencatan senjata. KTT Korut-Korsel nanti diharapkan mampu mencapai kesepakatan damai di antara kedua negara.
Setelah KTT Korut-Korsel, pada Mei mendatang, akan digelar KTT Korut-AS. Dalam KTT ini, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un akan bertemu Trump. Bila terlaksana, ini akan menjadi pertemuanperdana pemimpin Korut dengan presiden AS.Sama seperti KTT Korut-Korsel, dalam KTT Korut-AS, pokok utama yang akan dibahas adalah perihal denuklirisasi.