REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani membenarkan adanya penembakan yang dilakukan oleh petugas kepada terduga pelaku narkoba. Menurutnya, pelaku terpaksa ditembak lantaran berusaha melawan dan dikhawatirkan membahayakan sekitar.
Hanya saja dalam rekaman video yang beredar, tidak terlihat ada perlawanan yang dilakukan oleh terduga pelaku narkoba tersebut. Pelaku justru memohon dan meminta ampun kepada petugas yang diketahui bernama ARJ itu.
Bahkan terlihat dalam video, pelaku dengan kedua telapak tangannya yang ditangkupkan jadi satu sambil memohon. Kemudian polisi yang menodong-nodongkan pistol.
Namun, menurut Dicky, rekaman video tersebut tidak utuh. Sehingga menurutnya tidak menggambarkan rangkaian keseluruhan dari peristiwa yang terjadi pada Selasa (24/4) sore itu di jalan Mannuruki Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Videonya terpotong-potong. Tidak utuh," ujar Dicky.