REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu korban tewasnya adalah MJ (12 tahun) datang ke Monas untuk menukar kupon sembilan bahan kebutuhan pokok, Sabtu (28/4). Korban juga dalam kondisi sehat ketika berangkat ke Monas.
Ketua RW 11 Pademangan Barat, Jakarta Utara, Andi Pane, mengatakan dalam keseharian, MJ merupakan sosok yang lincah dan sehat. Dia mengatakan MJ berbadan gemuk dan normal serta bersekolah selayaknya anak-anak lain.
Andi juga membantah pernyataan kepolisian bahwa korban tewas bukan karena antre sembako. Menurut dia, korban meninggal akibat berdesak-desakan saat mengantre sembako.
Berdasarkan cerita teman-teman MJ, dia menerangkan, korban pegang kupon dan ikut antre. Saat sedang antre, korban terjebak di tengah kerumunan sehingga mengalami sesak napas dan hampir pingsan.
Kemudian, dia mengatakan, Satpol PP membawa korban ke tempat terbuka. Karena tidak kunjung sadar, dia menuturkan, korban akhirnya dirujuk ke RS Tarakan dan meninggal di sana.
“Kejadian ini, pertama saya yang tulis di medsos dan dibaca Pak Wagub. Saya tidak ingin ada korban lainnya," ujar Andi saat ditemui di rumah Mahesa, Selasa (1/5).
Andi menerangkan orang tua korban mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui anaknya memiliki kupon. Bahkan, orang tua korban juga tidak mengetahui bahwa korban pergi ke Monas untuk menukarkan kupon tersebut.
Menurut Andi, pembagian kupon di wilayahnya dilakukan tanpa seizin pengurus RW. Bahkan, dia mengatakan, tidak jelas siapa yang membagikan kupon tersebut.
Ketika kupon tersebar, Andi sebenarnya sudah mengimbau warganya agar jangan datang ke acara tersebut. "Saya sudah bilang sama warga agar jangan datang ke sana,” kata Andi, yang juga merupakan Sekjen RT/RW DKI.
Sementara itu, beberapa Ketua RT di wilayah RW 11 juga berkumpul di rumah Mahesa untuk ikut membantu keluarga. Para ketua RT ini juga telah memeperingatkan agar warganya tidak ikut serta dalam acara yang diadakan oleh Forum Untukmu Indonesia itu.
Ketua RT 10/11 Pademangan Barat, Bibit, juga mengaku sudah melarang warganya untuk ikut serta dalam kegiatan yang tidak jelas pengamanannya. Menurut dia, ada sepuluh warga RT 10 RW 11 Pademangan Barat yang mendapatkan kupon paket sembako.
“Dari keterangan warga yang dapat, Indomie tiga bungkus, beras 1 liter, minyak goreng 1/4 kg, gula pasir 1/4 kg, terus dapat minum sama roti," kata dia di rumah korban.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan kedua bocah berinisial MJ dan AR meninggal dunia karena ikut dalam antrian bagi-bagi sembako yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia pada Sabtu (28/4) lalu.
Sandiaga merasa prihatin atas hilangnya dua anak korban tewas warga Pademangan, Jakarta Utara itu. Pihak Pemprov DKI Jakarta juga akan menginvestigasi penyebab sesungguhnya atas kematian dua anak yang disebut-sebut dehidrasi dalam antrean sembako di acara Untukmu Indonesia.