REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Presiden Joko Widodo mengungkapkan upaya peremajaan tanaman kelapa sawit di Indonesia saat ini terhitung terlambat. Hal tersebut mengakibatkan penurunan produktivitas kebun sawit.
"Replanting yang kita lakukan ini hitungannya sudah terlambat, karena umurnya sudah banyak yang lebih dari 20 hingga 25 tahun, nggak produktif lagi secara itung-itungan," kata Jokowi usai blusukan di Mal Ciputra Seraya Kota Pekanbaru, Selasa malam.
Ia menyebutkan pemerintah ingin melakukan peremajaan untuk area-area kebun sawit milik rakyat supaya produksi per hektarenya bisa meningkat dua sampai tiga kali lipat.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Jokowi akan menyaksikan peremajaan tanaman kepala sawit rakyat.