REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Saadi mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpancing dan terprovokasi dengan beredarnya berbagai rumor dan berita terkait insiden di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Kerusuhan di Mako Brimob menewaskan lima narapidana teroris dan satu anggota polisi.
"Mari kita bersama-sama ikut berdoa dan membantu menjaga situasi dan kondisi agar tetap kondusif sehingga tidak menimbulkan kepanikan dan kecemasan di tengah masyarakat," kata Zainut di Jakarta, Kamis (10/5).
Dia mengatakan, MUI menyampaikan rasa duka yang mendalam atas gugurnya para anggota kepolisian akibat insiden tersebut. "Semoga amalnya dicatat sebagai amal kebajikan dan diberikan balasan pahala yang berlipat oleh Allah SWT. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kesabaran dan kekuatan," kata dia.
MUI, kata dia, mengutuk keras insiden yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua. Peristiwa tersebut telah menimbulkan korban jiwa para petugas kepolisian.
Tindakan melawan aparat keamanan yang sedang melaksanakan tugas, lanjut dia, adalah tindakan kejahatan dan kriminal yang tidak bisa ditolerir dan pelakunya harus diberikan ancaman hukuman yang seberat-beratnya. MUI, kata dia, juga meminta kepada Polri untuk segera memberikan keterangan dan penjelasan terkait dengan peristiwa yang sebenarnya sehingga dapat menepis berita bohong (hoaks) dari berbagai media sosial yang menjadi viral di masyarakat, yang sumbernya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Zainut mengatakan, MUI juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Polri yang telah berhasil mengatasi situasi dan memulihkan keadaan di Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob dengan pendekatan persuasif dan profesional.
"Menyerahkan sepenuhnya penanganan masalah ini kepada aparat keamanan, karena kami yakin Polri dan TNI akan mampu mengatasi dan memulihkan keadaan ini secepatnya," kata dia.
Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin memastikan, petugas keamanan telah menyelesaikan operasi pembebasan sandera di Rumah Tahan Salemba cabang Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Kamis (10/5) pagi. "Operasi penanggulangan pembebasan sandera sudah selesai aman dan terkendali dan seluruh napi teroris sejumlah 156 menyerahkan diri," ujar Syafruddin.
Operasi sterilisasi dilakukan hingga Kamis (10/5) pagi. Operasi tersebut berakhir sekitar pukul 07.15 WIB. Dari operasi ini, 155 tahanan yang melakukan penyanderaan dinyatakan menyerah. Satu napi tewas ditembak saat insiden terjadi pada Selasa (8/5) malam.
Sebelumnya, dalam kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua tersebut, narapidana menguasai seluruh enam blok Rumah Tahanan cabang Salemba. Enam orang, yakni lima polisi dan satu narapidana tewas dalam kerusuhan yang bermula sejak Selasa malam tersebut. Satu sandera petugas kepolisian berhasil dibebaskan pada Rabu (9/5) tengah malam.