Kamis 10 May 2018 19:24 WIB

Fahira: DPD Sampaikan Apresiasi pada Polri

Ada korban jiwa, ini bukan peristiwa biasa sehingga penanganannya harus hati-hati

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Budi Raharjo
Senjata yang digunakan napi kasus terorisme dalam drama penyanderaan polisi teronggok di salah satu ruangan Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5).
Foto: antara
Senjata yang digunakan napi kasus terorisme dalam drama penyanderaan polisi teronggok di salah satu ruangan Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris, memberikan apresiasi terhadap tindakan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang berhasil menghentikan kerusuhan di Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5). Kericuhan ini berlangusng sekitar 36 jam dari Selasa (8/5) malam hingga berhasil dihentikan pagi tadi.

Selain mengutuk atas kejadian ini, Fahira juga berduka atas jatuhnya korban jiwa. "Anggota Polri yang meninggal, sedang menjalankan tugas negara dan tugas menafkahi keluarga. Insya Allah diterima disisi-Nya. Saya berharap berbagai pernyataan yang keluar dari kita semua adalah doa," ujanya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Gugurnya lima Anggota Polri dalam peristiwa penyenderaan dan penguasaan sebagian kawasan Rutan Brimob oleh narapidana kasus terorisme menjadi duka mendalam. Tidak hanya bagi keluarga korban dan Polri, juga bagi seluruh rakyat Indonesia.

Peristiwa ini menjadi cobaan berat karena Polri butuh waktu lebih dari satu hari mencari jalan terbaik untuk mengakhiri peristiwa ini tanpa adanya korban jiwa lagi.

Fahira menjelaskan, panjang proses penyelesaian penyanderaan dan penguasaan sebagian rutan oleh narapidana teroris menunjukkan banyak sisi yang dipertimbangkan Polri. Oleh karena itu, saat ini, masyarakat hanya bisa memberikan doa dan dukungan, dan mengerem komentar-komentar atau spekulasi yang malah hanya akan memperkeruh suasana.

"Sudah ada korban jiwa, ini bukan peristiwa biasa sehingga penanganannya pasti harus hati-hati. Kita percayakan kepada Polri menyelesaikan peristiwa ini hingga benar-benar tuntas nantinya," ucapnya.

Sebelumnya, terjadi kerusuhan di Rutan Mako Brimob terjadi pada Selasa (8/5) pukul 19.30 WIB. Lima polisi gugur dan satu narapidana tewas akibat peristiwa ini. Setelah 36 jam, akhirnya Polri berhasil menguasai dan memulihkan situasi di Rumah Tahanan Cabang Salemba di kompleks Markas Komando Brimob.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement