REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Korea Utara (Korut)-Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan digelar di Singapura. Dalam KTT ini, pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump akan bertemu untuk pertama kalinya guna membahas denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Kabar tentang Singapura menjadi tempat perhelatan KTT Korut-AS muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berkunjung ke Pyongyang pada Rabu (9/5). Dalam kunjungan tersebut, Pompeo bertemu Kim dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan KTT Korut-AS.
Dalam penerbangan kembali dari Pyongyang, Pompeo mengatakan kepada awak media bahwa lokasi dan waktu penyelenggaraan KTT telah disepakati. Kendati demikian, detailnya akan menyusul dalam beberapa hari mendatang.
"Sekarang bagian ini ada di belakang kami dan kami memiliki kesempatan untuk berbicara substantif tentang apa yang akan kami rencanakan, dan juga bagaimana kami akan mulai berkoordinasi pada hari-hari mendatang. Kedua belah pihak yakin bahwa kami akan mengatur kondisi untuk pertemuan yang sukses antara kedua pemimpin," kata Pompeo, dikutip laman the Guardian.
Kendati belum menyebut lokasi dan waktu penyelenggaraan KTT, namun CNN, mengutip dua pejabat yang familiar dengan rencana pertemuan Trump dengan Kim melaporkan bahwa Singapura telah dipilih sebagai tempat perhelatan. Namun laporan CNN ini belum dikonfirmasi oleh pejabat-pejabat AS yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan KTT Korut-AS.
Trump sebelumnya telah menyebut bahwa Singapura menjadi salah satu tempat yang mungkin akan dipilih sebagai lokasi perhelatan KTT Korut-AS. Sebab Trump telah mengesampingkan kemungkinan pertemuan di zona demiliterisasi antara Korut dan Korea Selatan (Korsel).
Singapura memang cukup diminati oleh para pejabat AS sebagai tempat penyelenggaraan KTT. Hal ini karena infrastruktur dan netralitas negara tersebut.
Mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS yang bekerja dalam negosiasi Korea, Mintaro Oba, mengatakan kemungkinan dipilihnya Singapura sebagai tempat penyelenggaraan KTT cukup potensial. "Singapura bukan pilihan pertama saya untuk lokasi KTT Korut-AS. Tetapi Singapura adalah mitra AS yang sangat dihargai dan negara kota yang luar biasa. Ini adalah pilihan yang bagus," ujar Oba.
Kim Jong-un telah mengatakan pertemuan mendatangnya dengan Trump akan menjadi momen bersejarah. Pertemuan tersebut dinilai dapat mengurangi eskalasi dan ketegangan di Semenanjung Korea. Hal ini disampaikan Kim ketika bertemu Pompeo di Pyongyang.
"Dia (Kim Jong-un) mengatakan KTT Korut-AS mendatang akan menjadi pertemuan bersejarah untuk langkah pertama yang sangat baik menuju promosi perkembangan situasi positif di Semenanjung Korea dan membangun masa depan yang baik," kata kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), dalam laporannya, dikutip laman Yonhap.