REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani meyakini aksi teror yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (13/5), tidak akan berdampak pada dunia usaha.
"Prospek investasi tetap terbuka luas karena dukungan perbaikan birokrasi dan pembangunan infrastruktur yang digalakkan pemerintah," kata Rosan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad.
Ia mengatakan aksi yang menyebabkan 13 warga meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka itu juga tidak akan memengaruhi investasi di dalam negeri. Rosan yakin aparat keamanan dapat mengusut tuntas dan menumpas aksi terorisme yang tidak beradab itu hingga ke akar-akarnya.
Ia pun menyatakan keprihatinan mendalam dan mengutuk keras aksi teror tersebut. Peledakan bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya atau GPPS Jemaat Sawahan dan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro dipandang sebagai aksi tak bermoral dan tidak berperikemanusiaan.
"Aksi teror di Surabaya tidak akan memecah belah kita justru memperkuat persatuan dan kesatuan di antara kita, untuk melawan segala bentuk terorisme," katanya.