Kamis 17 May 2018 16:36 WIB

UNICEF Kirim Bantuan Medis ke Gaza

sejak pecahnya kekerasan di perbatasan Gaza-Israel, lebih dari 1.000 anak terluka

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Bilal Ramadhan
Dalam foto dokumentasi tanggal 14 Mei 2018 ini, petugas medis Palestina dan pengunjuk rasa mengevakuasi seorang pemuda yang terluka selama berlangsungnya protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, di sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza. Negara-negara Arab dengan tegas mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Palestina pada Senin, 14 Mei 2018 dalam protes Gaza.
Foto: AP Photo/Adel Hana, File
Dalam foto dokumentasi tanggal 14 Mei 2018 ini, petugas medis Palestina dan pengunjuk rasa mengevakuasi seorang pemuda yang terluka selama berlangsungnya protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, di sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza. Negara-negara Arab dengan tegas mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Palestina pada Senin, 14 Mei 2018 dalam protes Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Badan PBB untuk Anak-Anak (UNICEF), pada Rabu (16/5), mengirim dua truk bantuan medis ke Jalur Gaza. Bantuan tersebut akan disalurkan ke sejumlah fasilitas medis dan rumah sakit yang menangani korban luka akibat kerusuhan di perbatasan Gaza-Israel pada Senin (14/5) lalu.

UNICEF mengatakan fasilitas medis di Jalur Gaza telah cukup kewalahan menangani pasien atau korban luka yang membeludak. Hal ini karena tenaga dan peralatan medis, serta ketersediaan obat-obatan sangat terbatas.

Situasi pun diperburuk dengan pemadaman listrik yang berlangsung hampir sepanjang hari. UNICEF mengungkapkan, sejak pecahnya kekerasan di perbatasan Gaza-Israel pada Senin lalu, lebih dari 1.000 anak terluka.

UNICEF mengaku sangat prihatin karena luka yang dialami anak-anak di sana cukup parah. Bahkan sebagian harus diamputasi bagian tubuhnya. UNICEF menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam eskalasi di Gaza agar melindungi dan tidak menargetkan anak-anak.