REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Badan PBB untuk Anak-Anak (UNICEF), pada Rabu (16/5), mengirim dua truk bantuan medis ke Jalur Gaza. Bantuan tersebut akan disalurkan ke sejumlah fasilitas medis dan rumah sakit yang menangani korban luka akibat kerusuhan di perbatasan Gaza-Israel pada Senin (14/5) lalu.
UNICEF mengatakan fasilitas medis di Jalur Gaza telah cukup kewalahan menangani pasien atau korban luka yang membeludak. Hal ini karena tenaga dan peralatan medis, serta ketersediaan obat-obatan sangat terbatas.
Situasi pun diperburuk dengan pemadaman listrik yang berlangsung hampir sepanjang hari. UNICEF mengungkapkan, sejak pecahnya kekerasan di perbatasan Gaza-Israel pada Senin lalu, lebih dari 1.000 anak terluka.
UNICEF mengaku sangat prihatin karena luka yang dialami anak-anak di sana cukup parah. Bahkan sebagian harus diamputasi bagian tubuhnya. UNICEF menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam eskalasi di Gaza agar melindungi dan tidak menargetkan anak-anak.