REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Ada lima pertanyaan bumi terhadap ruh yang dikubur. Hal itu dikupas oleh Syekh Abdurrahim bin Ahmad al-Qadhi dalam kitabnya "Daqooiqul Akhbar", bab perlakuan bumi dan kuburan terhadap ruh.
Demikian diungkapkan Ustaz H M Saroni NA, Sag, MPd saat mengisi kajian Shubuh Ramadhan di Masjid Jami Al-Ihya, Kompleks Marinir Parungbingung, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, pekan lalu.
Ia menyebutkan, pertama, “Wahai ruh aku adalah tempat yang sangat sunyi, maka carilah teman dengan memperbanyak baca Quran."
Kedua, ia melanjutkan, “Wahai ruh, aku adalah tempat yang gelap, maka carilah teman sebagai penerang dengan melaksanakan shalat Tahajud.”
Ketiga, kata Saroni, “Wahai ruh, aku adalah tempat yang penuh dengan debu, maka carilah tikar dengan jalan beramal saleh.”
Pertanyaan keempat, Saroni melanjutkan, “Wahai ruh, aku adalah tempat yang penuh dengan ular, maka carilah penawar dengan cara mendawamkan Basmalah.”
Adapun pertanyaan kelima bumi kepada ruh adalah, “Wahai ruh, aku adalah rumah tempat munkar dan nakir, maka perbanyaklah berdzikir dengan menyebut kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’.”
Karena itu, kata Saroni, seorang manusia harus bersiap dengan sebaik mungkin amal sebelum meninggalkan dunia yang fana ini dan memasuki alam kubur. “Caranya adalah perbanyak membaca Alquran, shalat Tahajud, amal saleh, membaca Basmalah, dan berdzikir menyebut kalimat Laa ilaaha illallah,” papar pengasuh Ponpes Said Yusuf, Depok.